news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jadi Tren, Penjual Ciplukan di Malang Semakin Menjamur

Konten Media Partner
8 Desember 2019 16:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID – Buah tanaman Physalis angulata alias ciplukan ini seakan tengah ‘naik daun’ di wilayah Malang. Buah yang sempat langka dan dulunya banyak tumbuh di sawah tersebut kini semakin banyak dijual di pinggir jalan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengamatan tugumalang.id, setidaknya terdapat 12 penjual buah ciplukan yang menjajakan buah tersebut. Mereka rata-rata tampak memakai motor yang telah dipasangi rak bambu untuk mengangkut dagangan mereka.
Bahkan, ada pula yang penjual yang sengaja datang jauh-jauh dari luar kota untuk menjajakan dagangannya ke Malang. “Kalau saya jual ciplukan baru dari kemarin (7/12/2019),” terang Ruhi, salah seorang pedagang asal Pasuruan itu.
Dia mengungkapkan alasannya menjual buah ini adalah karena ikut teman-temannya. “Saya diajak teman, sekalian tambah-tambah pendapatan,” jelasnya.
Ruhi juga mengungkapkan kalau selama berjualan sejak kemarin sudah mengumpulkan uang sebesar Rp 500 ribu rupiah.
Selain itu, Samsyul Arifin (38) dari Granti, Pasuruan juga demikian. Ia menceritakan mendapat suplai ciplukan dari Probolinggo di mana setiap bungkus yang beratnya sekitar 1 ons ia jual dengan harga Rp 10 ribu rupiah.
ADVERTISEMENT
Syamsul menceritakan kalau ia menjual buah Ciplukan hanya tiap bulan Oktober sampai Desember. “Musiman mas jualnya,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan kalau dalam sehari dia bisa menjual sampai 11 bungkus. “Tidak tentu mas, kadang ya 10 kadang ya 11. Tapi minimal sehari 10 bungkus itu," jelasnya.
Namun, cerita berbeda didapat dari Rian (32) yang harus rela pulang seminggu sekali ke rumahnya di Pasuruan. Dia tidak mengontrak rumah atau toko, dia biasanya tidur di warung-warung kosong pinggir jalan. “Ya biasanya tidur di sini. Di warung-warung kosong,” ungkapnya pilu.
Saat ditanya kenapa ia mejual ciplukan sampai tidak pulang ke rumah. Ia hanya mengatakan melakukan semua untuk coba-coba dan tambah-tambah kebutuhan. “Namanya juga pingin tahu penasaran juga. Bisa tidak dapat tambahan (uang) dari sini,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Harapan para penjual ciplukan ini hanya agar dagangannya semakin laku dan mendapat tambahan pendapatan dari situ. Mereka memaklumi semakin banyaknya saingan karena sama-sama usaha.
Reporter : Rizal Adhi Pratama