Jalan Berlubang Maksimal, Anggaran 'Masih' Minimal

Konten Media Partner
18 Maret 2019 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jalan di daerah Kalpataru, di Kota Malang yang berlubang. (foto: Gigih Mazda/Tugu Malang).
Nahas nasib Lilis Eriyantina,52 tahun, perempuan asal Bunulrejo, Kota Malang. Ketika hendak menyalip sebuah truk di depan Kampus Unitri Kota Malang, ia terperosok dalam jalan berlubang, jatuh terpelanting dari motornya, sebelum akhirnya tewas tergilas truk yang hendak ia salip. Lilis adalah salah satu korban hilangnya sebuah nyawa akibat jalan berlubang Selasa (12/3/2019) lalu.
ADVERTISEMENT
Di Kota Malang, banyak ‘lubang-lubang jebakan’ di tengah jalan memang kian banyak. Dari pantauan tugumalang.id, Kota Malang memang ibarat bulan purnama. Bukan indah dengan cahaya redupnya, melainkan karena kawah karena benturan debu kosmis. Seperti itulah jalanan di Malang yang seakan terkena benturan meteor tersebut.
Dari pantauan di lapangan terdapat beberapa jalan seperti Jl. Mayjend Sungkono, Jl. Ki Ageng Gribig, Jl. Gajayana, Jl. Teluk Grajakan, Jl. Cengger Ayam, Jl. Bungur, Jl. Candi Panggung, Jl. Kahuripan, Jl. Danau Toba, Jl. Arif Margono, Jl. Suropati dan mungkin masih banyak lagi jalan-jalan yang rusak tersebut.
Banyaknya jalan berlubang yang tak kunjung diperbaiki ini lantaran anggaran untuk memperbaiki jalan dari Pemerintah Kota Malang memang tengah menipis dan hampir habis. Padahal Maret masih merupakan bulan ke tiga dalam satu tahun anggaran ini.
ADVERTISEMENT
Tidak adanya anggaran itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Malang Hadi Santoso.
"Dana insidentil ini sudah mendekati habis. Tipis sekali. Untuk satu lokasi saja mungkin sudah tidak nutut (cukup)," terang pria yang akrab disapa Sony tersebut.
Sebelumnya, ia menjelaskan bahwa tersapat anggaran dana insidentil untuk perbaikan jalan ini sebanyak Rp 1,5 miliar. Namun, ternyata hal itu berkurang drastis lanyaran banyaknya titik jalan rusak yang perlu diperbaiki oleh DPUPR.
Jalan berlubang terjadi di Jalan Melati, Kota Malang. (Foto: Gigih Mazda/Tugu Malang).
Oleh karena itu, pihaknya mengungkapkan tengah berproses untuk mengajukan Dana Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) ke pihak Wali Kota."Ini Pak Wali sudah menganjurkan agar segera diajukan, maka kami ajukan," terangnya.
Meski demikian, dirinya mengungkapkan bahwa mekanisme tersebut tidak bisa cepat diatasi lantaran harus menunggu rencana perubahan APBD terlebih dahulu. "Tapi mekanismenya di APBD Perubahan, jadi tidak bisa sekarang," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan bahwa biaya untuk memperbaiki jalan memang tidaklah murah, namun membutuhkan biaya yang cukup besar untuk setiap ruas jalan yang rusak. "Jadi dana insidentil ini untuk satu ruas jalan tidak boleh lebih dari 30 persen. Dan di lapangan, anggaran ini untuk tambal sulam," bebernya.
Sebab, dirinya menuturkan bahwa jika untuk memperbaiki semua ruas jalan atau pengaspalan kembali hal itu masuk ke dalam anggaran pemeliharaan rutin ataupun juga peningkatan jalan. "Oleh karena itu kami gunakan dana insodentil terlebih dahulu. Sedangkan untuk Belanja Tak Tersangka ini harus force majeur atau dalam kondisi bencana. Ini kan bukan force majeur," jelasnya.
Ia membeberkan bahwa untuk setiap satu meter persegi, pihaknya membutuhkan dana sebesar Rp 141.000 dengan ketebalan 4 cm, sedangkan kualitas lebih bagus debgan ditambah batu, untuk satu meter persegi yakni Rp 290 untuk ketebalan 4 cm. "Katakanlah Jl Kahuripan ada 700 meter, 30 persen ada 250 meter. Ya itu dikalikan rupiahnya," bebernya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, pihaknya mengungkapkan bahwa anggaran insidentil memang belum mencukupi. "Kalau untuk jalan seperti di Kasin itu menunggu lelang. Kami biasanya hanya menambal lubang. Jika terlalu dalam kami akan lakukan paving terlebih dahulu, tapi ketika itu dikerjakan oleh pemenang lelang, titik itu harus dibongkar dan diperbaiki dengan semestinya," tandas Sony.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengakui bahwa Malang memang sedang kritis akan jalan rusak. "Ya, itu tadi akan kami anggarkan di PAK. Sudah saya sampaikan berkali-kali bahwa Malang darurat jalan rusak," terang Sutiaji.
Dirinya menuturkan bahwa pihak Pemkot Malang sebenarnya sudah berusaha memperbaikinya, namun jumlah titik jalan yang rusak memang terlalu banyak. "Jadi yang sudah diselesaikan ada 29 titik. Nanti yang belum itu kami inventarisir terlebih dahulu. Nanti akan diusakan Perwali mendahului DAK jika memang mendesak," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter : Gigih Mazda
Editor : Irham Thoriq