Jumlah BOR di Gedung Isoman Kabupaten Malang Mulai Turun

Konten Media Partner
22 Juli 2021 12:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat, saat diwawancarai tugumalang.id.
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat, saat diwawancarai tugumalang.id.
ADVERTISEMENT
MALANG - Sempat mengalami krisis ruang isolasi mandiri (Isoman) dan ruang ICU di rumah-rumah sakit akibat jumlah pasien positif COVID-19 yang membludak di Kabupaten Malang. Kini perlahan jumlah pasien di ruang-ruang isolasi dan ICU rumah sakit mulai menurun.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat, mengungkapkan bahwa para pasien mulai mengalami kesembuhan dan meninggalkan gedung-gedung isoman.
"Alhamdulillah kita (yang ada di isoman) menurun, dari Bu Gubernur juga menyampaikan seperti itu. Sebelumnya kita Bed Occupancy Rate (BOR) 90 persen, sekarang kita turun sekitar 80 persen di gedung-gedung isoman. Dan ICU sebelumnya hampir 100 persen sekarang jadi sekitar 90 koma sekian persen," bebernya saat dikonfirmasi pada Rabu sore (21/07/2021).
Wahyu mengatakan jika para pasien diberikan bantuan sembako dan obat-obatan.
"Supaya terkontrol nanti kita berikan bantuan alat kesehatan dan tenaga kesehatan," tuturnya.
"Tapi selama ini dari tempat isolasi mandiri (isoman) yang kita buat, terkontrolnya sudah baik. Jadi, yang di sana kan yang OTG (Orang Tanpa Gejala) dan yang ringan aja, sehingga yang berat dan sedang baru bisa masuk rumah sakit," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, mantan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya ini mengatakan bahwa angka penyebaran COVID-19 di Kabupaten Malang masih fluktuatif.
"Untuk angka COVID-19 di Kabupaten Malang memang fluktuatif, karena sekarang masyarakat Kabupaten Malang bisa memeriksa di lab mana saja. Jadi, meskipun mereka positif di Jakarta, kalau KTPnya Kabupaten Malang, tetap akan menambah jumlah (Pasien COVID-19) di kita," pungkasnya.