Kakak Beradik di Malang Terkena Strok Usai Melahirkan

Konten Media Partner
31 Desember 2020 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hidayah dan Mistiyani. Foto: Instagram @vivipdgarapan
zoom-in-whitePerbesar
Hidayah dan Mistiyani. Foto: Instagram @vivipdgarapan
ADVERTISEMENT
MALANG - Kisah memilukan terjadi kepada Hidayah (37) dan Mistiyani (29). Keduanya merupakan kakak beradik asal Desa Pakisjajar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Mereka terserang penyakit strok setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT
Dibagikan oleh akun Instagram @vivipdharapan, Hidayah mengalami strok setelah melahirkan anak keduanya.
Sementara Mistiyani, mengalami strok setelah melahirkan anak pertama. Namun, kondisi Mistiyani lebih parah karena tidak bisa bicara dan berjalan.
Hidayah. Foto: Instagram @vivipdgarapan
Kondisi keduanya juga semakin buruk dengan kondisi rumah yang tidak layak dan sering kebanjiran. Akhirnya, mereka menumpang di rumah kakak pertamanya yang bekerja sebagai kuli. Kebutuhan hidup keduanya juga dipenuhi secara pas-pasan oleh kakak pertamanya.
Dalam kesempatan tersebut, pemilik akun Instagram @vivipdharapan juga memberikan donasi sejumlah Rp 600 ribu kepada keduanya. Donasi tersebut disalurkan oleh seorang relawan bernama Agus untuk dibelikan sembako.
Sementara itu, Camat Pakis, Agus Harianto, menuturkan belum mendapatkan informasi terkait nasib kedua kakak beradik tersebut. "Coba nanti saya telusuri dulu karena itu leadingnya ke kesehatan, dan dokter Puskesmas juga tidak menyampaikan kepada saya," ungkapnya, pada Kamis (31/12/2020).
Mistiyani. Foto: Instagram @vivipdgarapan
Agus mengatakan, keduanya akan diarahkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
"Kalau penyakitnya strok nanti arahnya ke Dinas Kesehatan, dan nanti kalau ini termasuk orang tidak mampu nanti ada dari Dinas Sosial," ujarnya.
Dia mengakui, pihak kecamatan tidak memiliki anggaran untuk memberikan bantuan kepada kakak beradik tersebut. "Kalau bantuan dari kecamatan sebenarnya gak ada anggarannya. Kalau ada ya dari dinas karena kecamatan itu sifatnya hanya mengkoordinasikan," jelasnya.
Namun dia berjanji, akan segera menindaklanjuti hal ini. "Segera kita respon untuk ada tindak lanjut, agar segera mendapat penanganan selanjutnya," pungkasnya.