Kasus Pencabulan oleh Driver Taksi Online di Malang Berujung Damai

Konten Media Partner
11 Desember 2019 19:48 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Perusahaan penyedia alat transportasi online, Grab. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
TUGUMALANG.ID – Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh Rio (20), oknum driver taksi terhadap RQ (20) pada Sabtu (7/12/2019) lalu akhirnya berakhir damai. Sebab, korban memilih untuk untuk tidak memperpanjang kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penuturan Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Yunar Hotma Parulian Sirait, kasus tersebut tidak akan diperpanjang lantaran pihak kepolisian juga belum menerima laporan resmi dari pihak korban dan hanya berupa temuan petugas di lapangan.
“Saat disampaikan di sini (Polresta Malang Kota), kedua belah pihak telah berkumpul dan sepakat untuk damai,” terang Yunar.
Untuk diketahui, perbuatan cabul oleh oknum driver tersebut awalnya terjadi pada korban yang merupakan pegawai barbershop di Kota Malang pada Sabtu (7/12/2019) lalu.
Awalnya, korban baru saja pulang dari barbershop di kawasan Jalan Sigura-gura dan hendak menuju Universitas Negeri Malang (UM). Korban memesan taksi online lantaran pada saat itu sedang terjadi hujan deras.
Pelaku lalu mengantarkan korban hingga ke UM. Dan pelaku lalu menunggu hingga korban selesai latihan dance dan berjanji akan mengantarkan korban kembali ke tempat kerjanya, padahal meminta pelaku untuk lekas pergi.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, pelaku juga sempat memaksa korban untuk berkeliling kota. kemudian pelaku menuju Villa Puncak Tidar di mana kondisi sekitar sangat sepi dan gelap. Kemudian pelaku meminta korban berpindah ke mobil bagian belakang dan driver itupun turun untuk berpindah ke belakang kemudian berusaha melakukan tindakan tidak senonoh.
Menanggapi hal tersebut, pihak taksi online menyesalkan kejadian yang melibatkan oknum mitra drivernya tersebut.
City Manager Grab Malang, Adrian Darmalo menuturkan bahwa sesuai kebijakan Grab, pihaknya tidak akan memberi toleransi terhadap segala bentuk tindak kekerasan dan pelecehan. Walaupun kejadian tersebut terjadi tidak dalam pemesanan melalui aplikasi Grab, pihak Grab tetap melakukan tindakan tegas kepada mitra yang terlibat.
Saat ini, akun yang diduga disalahgunakan pelaku telah dinonaktifkan dan Grab akan mendukung sepenuhnya proses penegakan hukum yang akan dilaksanakan kepolisian.
ADVERTISEMENT
“Kami juga telah menghubungi pihak pelanggan dan keluarga yang bersangkutan untuk dapat memberikan dukungan yang diperlukan, termasuk pendampingan psikososial bebas biaya dari lembaga pengadaan layanan yang direkomendasikan oleh Komisi Nasional Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan),” terang Adrian Rabu (11/12/2019) siang.
Pihak Grab mengimbau agar penumpang menaiki kendaraan Grab yang dipesan melalui aplikasi sehingga penumpang dapat memanfaatkan fitur keamanan jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Di mana dalam fitur keamanan tersebut terdapat tombol darurat yang akan segera ditanggapi oleh tim keselamatan Grab.
“Jika penumpang dan masyarakat mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan dengan Grab, segera laporkan ke layanan konsumen Grab melalui fitur Help Center di aplikasi Grab dan aparat keamanan bila perlu. Keamanan dan keselamatan penumpang dan mitra pengemudi adalah prioritas kami,” tutupnya.
ADVERTISEMENT