Kasus Warga Lari dari Kiamat, di Kasembon Banyak orang Kontrak Rumah

Konten Media Partner
14 Maret 2019 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di  Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadin di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Malang yang diduga jadi tempat pelarian warga Ponorogo karena takut kiamat. (foto: Bayu Eka Novanta/Tugu Malang).
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadin di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Malang yang diduga jadi tempat pelarian warga Ponorogo karena takut kiamat. (foto: Bayu Eka Novanta/Tugu Malang).
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG- Kehadiran 52 orang warga dari Watubonang, Badegan, Ponorogo masih dicek oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Namun, dalam sebulan terakhir diketahui warga sekitar jika ada penambahan santri di Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadin di Dusun Pulosari, Desa Sukosari.
ADVERTISEMENT
Hal ini diterangkan Kades Sukosari Siswanto kepada Tugumalang.id Kamis (14/3) siang. Menurutnya, warga melihat adanya jumlah pendatang. Namun, mereka tidak mengetahui dari mana saja pastinya asal santri yang datang sejak sebulan lalu itu.”Kan katanya banyak dari mana-mana, tapi kalau yang soal Ponorogo itu tahunya malah baru kemarin (13/3) malam,” ungkap Siswanto saat dikonfirmasi via telepon.
Ia menambahkan ada satu hal yang paling terlihat dari penambahan jumlah santri. Yakni, para pendatang itu mencari kontrakan disekitar Pulosari. Inilah yang diketahui Siswanto sebulan terakhir.
Padahal biasanya, lanjut Siswanto, para santri baru itu menginap didalam pondok pesantren milik Kiai Romli tersebut. Dengan cara mendirikan gubuk dari kayu.
”Ini biasanya di dalam pondok, kok sekarang pada ngontrak rumah,” imbuhnya. Untuk memastikan jumlah pendatang itu, saat ini Siswanto tengah melakukan pendataan kepada warga baru itu. Tak hanya itu, pagi tadi Polres batu juga tengah melakukan pendataan.
ADVERTISEMENT
Apakah selama ini tidak ada pendataan ketika ada santri pondok pesantren? Mendapatkan pertanyaan itu, Siswanto menegaskan pihaknya tidak pernah melakukan hak tersebut. Dikarenakan, data itu dipercayakan kepada pondok pesantren. Meskipun, beberapa santri diketahui Siswanto mengontrak rumah warga.
Suasana di Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadin di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Malang yang diduga jadi tempat pelarian warga Ponorogo karena takut kiamat. (foto: Bayu Eka Novanta/Tugu Malang).
Diberitakan sebelumnya, warga desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur digegerkan dengan dengan doktrin kiamat. Akibatnya, sebanyak 16 Kepala Keluarga (KK) di desa tersebut melarikan diri ke Malang. Bahkan, tiga KK yang pindah, menjual rumah dan tanah mereka. Karena ada kejadian ini, pihak polisi dari Polres Batu sudah melakukan sidak ke pesantren tersebut.
Reporter : Rino Hayyu S
Editor : Irham Thoriq