Kata Bupati Malang soal Jembatan yang Ambruk Usai 3 Bulan Diresmikan

Konten Media Partner
2 Februari 2020 14:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan penghubung dua Desa Selorejo dan Desa Gadingkulon di Dau, Kabupaten Malang yang roboh meski baru berusia 3 bulan. (Foto: Khusnul Hasana)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan penghubung dua Desa Selorejo dan Desa Gadingkulon di Dau, Kabupaten Malang yang roboh meski baru berusia 3 bulan. (Foto: Khusnul Hasana)
ADVERTISEMENT
Malang – Bupati Malang H. Sanusi menyalahkan gundulnya hutan atas ambruknya jembatan berusia 3 bulan yang menghubungkan Desa Gadingkulon dengan Desa Selorejo, di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (30/1/2020) lalu.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Sanusi di sela acara Pelantikan Pengurus Muslimat Kabupaten Malang, di Pendopo Baru Kabupaten Malang, Kepanjen, Minggu (2/1/2020) siang.
Menurut Sanusi, penyebab utama ambruknya jembatan adalah gundulnya hutan di Gunung Butak.
“Bahwa yang menyebabkan ambruk adalah gundulnya hutan yang ada di atasnya,” ujarnya pada awak media Minggu (2/2/2020).
Politisi PKB ini melanjutkan jika dampak dari hutan gundul itu menyebabkan air bah yang menghantam jembatan tersebut hingga roboh.
“Coba dilihat sendiri lalu di foto, jika penyebab ambruknya itu karena hutan di atasnya itu gundul,” jelasnya lagi.
Bupati Malang H Sanusi ketika ditemui awak media terkait jembatan ambruk, Minggu (2/1) siang. (Foto: Rizal Adhi Pratama)
H. Sanusi pun membenarkan jika biaya pembangunan jembatan itu memakan APBD sebesar Rp 400 juta. Padahal jembatan tersebut baru selesai dibangun 3 bulan yang lalu, yakni pada Oktober 2019 silam.
ADVERTISEMENT
“Ya memang segitu (APBD senilai Rp 400 juta, red),” jawabnya.
Ia menyatakan sudah melakukan peninjauan lokasi ke jembatan tersebut dan pihaknya tengah menyiapkan untuk membangun jembatan alternatif yang bisa digunakan sementara waktu sembari menunggu jembatan yang roboh terseut dibangun kembali.
“Kemarin saya sudah ke sana, dan sekarang sudah dibikin jembatan darurat,” pungkasnya.
Reporter : Rizal Adhi Pratama