news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kecam Presiden Macron, Pendemo di Malang Makan Makaroni Bersama

Konten Media Partner
2 November 2020 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Kecam Presiden Macron. Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Kecam Presiden Macron. Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dinilai melecehkan agama Islam, juga mendapat kecaman dari warga Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Malang Kondusif menggelar unjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Malang, pada Senin (2/11/2020).
Dalam aksinya, mereka meneriakkan seruan boikot terhadap produk-produk buatan Prancis. Tak hanya itu, massa juga melakukan aksi makan makaroni bersama-sama. Sebagai wujud sindiran satir terhadap Macron yang diplesetkan namanya menjadi makaroni.
Aksi Kecam Presiden Macron. Foto: Ulul Azmy
Tampak makaroni dibagi-bagikan kepada massa dan juga Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika dan Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata. Mereka turut larut dalam aksi makan makaroni tersebut.
"Itu bentuk plesetan kami terhadap Presiden Prancis yang bernama Macron. Kami plesetkan jadi makaroni sebagai bentuk kecaman kita,'' ungkap Korlap Aksi Aliansi Malang Kondusif, Hisa Al Ayyubi.
ADVERTISEMENT
Massa aksi tidak hanya terdiri dari kalangan umat muslim, tapi juga didukung tokoh-tokoh lintas agama.
Aksi Kecam Presiden Macron. Foto: Ulul Azmy
Massa menuntut permintaan maaf Macron atas pernyataannya yang menistakan agama Islam.
''Jika tidak, maka kita menyerukan boikot terhadap produk-produk buatan Prancis yang ada di Indonesia dan beralih ke produk-produk lain buatan dalam negeri. Jangan dibeli, biar perekonomian mereka (Prancis) lumpuh,'' serunya.
Aksi yang berlangsung sekitar 1 jam itu berlangsung kondusif. Ditutup dengan penandatanganan nota kesepakatan surat tuntutan massa.
Aksi Kecam Presiden Macron. Foto: Ulul Azmy
''Nanti akan diserahkan ke presiden dan disampaikan ke Presiden Prancis. Aksi ini akan terus kita gelar sampai 'makaroni' minta maaf,'' tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, menuturkan dukungannya atas aksi unjuk rasa ini. Bagaimanapun, tindakan penghinaan terhadap simbol-simbol agama memang tidak dibenarkan.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai bentuk intoleransi tersebut mempengaruhi sendi kehidupan kita, apalagi di Kota Malang yang sudah terkenal atas sikap toleransi warga sejak lama,'' ungkapnya kepada massa.
Made berharap, momentum ini bisa jadi momen bersatunya masyarakat untuk saling menyayangi, tidak hanya sesama umat muslim tapi juga lintas beragama.
"Saya juga apresiasi atas boikot ini bisa menjadi awal kita mulai mencintai produk dalam negeri. Mari kita bangun UMKM dalan negeri sehingga bisa bermanfaat bagi sesama saudara sebangsa,'' tuturnya.