Kepala Desa Bringin Kabupaten Malang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Konten Media Partner
23 September 2022 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Desa Bringin, Teguh Patriajati (jaket abu-abu). Foto/Aisyah Nawangsari
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Desa Bringin, Teguh Patriajati (jaket abu-abu). Foto/Aisyah Nawangsari
ADVERTISEMENT
MALANG - Seorang perempuan bernama inisial RDR melaporkan kepala Desa Bringin, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Teguh Patriajati, kepada Polsek Wajak atas dugaan pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT
Dugaan pelecehan itu dilakukan terduga pelaku saat acara bersih desa di Desa Dadapan pada Minggu (18/9/2022) sekitar pukul 18.30.
RDR yang merupakan warga Desa Dadapan, Kecamatan Wajak mengadu ke polisi bahwa dirinya menjadi korban pelecehan seksual dan kekerasan oleh Teguh Patriajati, Kades Bringin. Pengaduan ini dibuat korban pada Selasa (20/9/2022).
"Saat korban hendak menata barisan, dari arah depan terduga pelaku datang ke arah korban dalam keadaan mabuk, dan langsung memegang area sensitif korban. Kemudian ditangkis oleh korban, lalu terduga pelaku memukul wajah dan menjambak korban," demikian sepenggal isi dari surat aduan tersebut.
Atas pelaporan tersebut, Teguh Patriajati kemudian memberikan klarifikasi terkait tuduhan pelecehan seksual yang diarahkan kepadanya.
Dia menepis tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa dirinya tidak melakukan pelecehan seksual dan kekerasan kepada korban, serta tidak mabuk seperti yang dituduhkan.
ADVERTISEMENT
"Tidak benar (tuduhan tersebut)," ujar Teguh kepada awak media pada Jumat (23/9/2022).
Saat itu, kata Teguh, memang berkonflik dengan korban yang ia duga mengambil udeng miliknya. Namun mereka hanya berebut udeng dan Teguh mengaku tidak melakukan pelecehan seksual ataupun kekerasan. Justru ia mendapat pukulan di belakang kepalanya.
"Udeng saya jatuh dan hilang. Lalu saya cari. Saya lihat orang pakai udeng yang mirip dengan punya saya. Langsung saya ambil dari belakang," jelasnya.
Setelah mengambil udeng, Teguh berjalan ke depan korban. Udeng tersebut kemudian direbut kembali oleh korban dan keduanya saling berebut. Di saat itulah Teguh merasa ada yang memukulnya dari belakang hingga membuatnya terjatuh.
"Dari belakang, orang tersebut (korban) terlihat seperti laki-laki," imbuh Teguh.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini diperkuat oleh seorang saksi, Ronggo Mulyana yang saat itu bersama dengan Teguh.
"Saya melihat kejadian itu. Istri dan ibu Pak Kades juga di situ. Masyarakat juga menyaksikan," ujar Ronggo.
Hingga saat ini, Teguh mengupayakan jalur mediasi untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan. Namun, korban belum bisa ditemui karena masih mengalami trauma.