Keresahan Wakil Dekan UM usai Dapat Kabar Mahasiswanya Diduga Diculik

Konten Media Partner
4 Mei 2019 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad Kevin Al Firdaus saat memberikan klarifikasi dan menjelaskan kronologi isu dugaan penculikan di Polres Malang Kota, Sabtu (4/5). (foto: Gigih Mazda/Tugu Malang).
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Kevin Al Firdaus saat memberikan klarifikasi dan menjelaskan kronologi isu dugaan penculikan di Polres Malang Kota, Sabtu (4/5). (foto: Gigih Mazda/Tugu Malang).
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID - Isu dugaan penculikan Ahmad Kevin Alfirdaus, mahasiswa yang aktif sebagai aktivis pers di Universitas Negeri Malang (UM), sempat membuat geger pihak kampusnya, mulai dari tingkat kampus, fakultas, hingga jurusan. Yusuf Hanafi, Wakil Dekan III UM, membeberkan ceritanya usai mendapat kabar dugaan penculikan Kevin.
ADVERTISEMENT
"Ketika beredar kabar penculikan itu, kampus sudah ramai," terang Yusuf di Kantor Polres Malang Kota, Sabtu siang (4/5).
Yusuf bercerita, usai mendapat informasi terkait dugaan penculikan Kevin pada Jumat malam (3/5), ia mengaku dilanda kegelisahan. Sebab, ia khawatir akan keselamatan mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, UM, tersebut.
Pada pukul 23.00 WIB, Yusuf lantas berinisiatif dan bergegas untuk menghubungi Kevin. Ia hendak menanyakan kabar dan informasi terkait kebenaran kasus 'penculikan' tersebut.
"Begitu tahu ada kasus penculikan (pada mahasiswa saya), langsung saya telepon. Kebetulan saya juga ada nomornya di handphone saya. Ternyata dia (Kevin) langsung mengangkatnya (panggilan telepon)," ujar Yusuf.
Seketika, ia merasa lega ketika mahasiswanya itu begitu sigap mengangkat panggilan teleponnya. Yusuf pun langsung menyimpulkan bahwa Kevin dalam kondisi aman.
ADVERTISEMENT
"Berarti enggak diculik, kalau diculik mana mungkin bisa mengangkat telepon," kata Yusuf menyimpulkan kejadian pada malam itu.
Setelah merasa yakin Kevin sudah aman, ia lantas menanyakan kabar dan posisi mahasiswa asal Lampung itu. "Saya tanya dia, dan dia menjawab di Polresta (Polres Malang Kota--red). Seketika itu saya langsung hadir," bebernya.
Tulisan dalam poster yang tersebar di media sosial dan juga pesan singkat berantai di aplikasi WhatsApp, Jumat malam (3/5/2019).
Saat itulah, Kevin diperiksa oleh pihak kepolisian dengan didampingi pihak kampus dan juga lembaga bantuan hukum. Pihak kampus menegaskan mahasiswanya tersebut tidaklah diculik, melainkan dimintai keterangan sebagai saksi terkait kasus vandalisme pada bangunan cagar budaya yang dilakukan pada peringatan Hari Buruh Sedunia, Rabu (1/5).
"Bahwa penculikan itu tidak terjadi. Saya mewakili intitusi UM saya ucapkan terima kasih pada bapak kepolisian di Polres Malang Kota. Sebenarnya ini konteksnya adalah pembinaan untuk menghindari potensi konflik horizontal yang mungkin terjadi jika pihak-pihak ini tidak ditemukan," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas Brawijaya Juga Diperiksa
Sebelum pihak kepolisian melakukan penjemputan terhadap Kevin, sebenarnya polisi juga telah menjemput mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, I Gusti Putu Devara.
Devara merupakan pengunggah sekaligus pembuat video aksi vandalisme di jembatan Jalan Majapahit. Meski demikian, baik Kevin maupun Devara mengaku tidak tahu siapa pelaku dalam video itu, lantaran tidak pernah bertemu dengam mereka.
Penjemputan dan pemeriksaan terhadap Kevin sebenarnya merupakan lanjutan dari penyelidikan terhadap Devara.
Ketua Jurusan Seni dan Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya (UB), Hipolitus K, menyatakan dirinya juga ikut mendampingi Devara ketika diperiksa.
"Saya ingin klarifikasi. Mas Devara juga saya dampingi. Lalu, saya melihat proses yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Sangat profesional dan humanis. Sehingga tidak ada yang perlu dibesar-besarkan," terang pria yang akrab disapa Hipo tersebut.
ADVERTISEMENT
Menanggapi terkait informasi yang menyebar di media sosial, pihaknya ingin masyarakat agar bisa menyaring dan memilah informasi agar tidak salah arah.
Reporter: Gigih Mazda
Editor: Irham Thoriq