Keripik Tempe Sanan Kota Malang Jadi Serbuan Pemudik Lebaran

Konten Media Partner
8 Mei 2022 8:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pengunjung di toko oleh-oleh Swari yang menjual keripik tempe sanan. foto/Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pengunjung di toko oleh-oleh Swari yang menjual keripik tempe sanan. foto/Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Keripik Tempe Sanan, Kota Malang sudah banyak dikenal. Pada momen lebaran tahun 2022 menjadi momen manis bagi pelaku usaha oleh-oleh khas Keripik Tempe di Sanan, Kota Malang, Jawa Timur. Mereka panen rezeki.
ADVERTISEMENT
Hal ini terlihat pada antrean penuh pengunjung di sejumlah pusat oleh-oleh Keripik Tempe. Salah satunya keripik tempe Sanan Burung Swari.
Begitu ramainya, sepanjang jalanan Tumengggung Suryo, Kota Malang hingga Jalan Sunandar Priyo Sudarmo (kawasan Bengawan Solo) macet. Karena parkiran mobil pengunjung yang membeludak. Antrean di depan toko mengular hingga sekira 15 meter.
Pemandangan ini cukup berbeda jika dibanding dua tahun pandemi lalu. Usaha toko oleh-oleh yang bergantung pada sektor pariwisata ini mati kutu akibat pembatasan akibat COVID-19. Kali ini, mereka mulai bisa tersenyum lebar.
Salah satunya adalah Halimah (52), pemilik Keripik Tempe Burung Swari. Halimah merasa bersyukur tahun ini dirinya dan para pegawai bisa merasakan kembali sibuknya bekerja saat lebaran tiba.
ADVERTISEMENT
Menurut Halimah, pada momen lebaran ini pesanan keripik tempenya meningkat tajam hingga lima kali lipat dibanding produksi normal hariannya. Kata Swari, peningkatan ini sudah dirasakan sejak jauh-jauh hari sebelum lebaran tiba.
Ny Halimah bersama suami pemilik toko keripik tempe Swari. foto/Ulul Azmy
''Alhamdulillah sudah gak pandemi, orang pada keluar lagi. Meningkat sampai 500 persen, Mas. Ini saja saya sampai hampir kehabisan stok,'' kata Halimah pada reporter, Jumat (6/5/2022).
Meski begitu, dirinya sudah memprediksi kenaikan ini. Sejak awal ramadan, dirinya sudah menaikkan produksi untuk jaga-jaga jika permintaan pada lebaran tahun ini meningkat. Jika biasanya dia hanya menggoreng sesuai permintaan sekira 30 kilogram sehari, kini dia bisa memproduksi hingga 150 kilogram.
suasana para pemudik memilih oleh-oleh di Toko Swari. foto/Ulul Azmy
Alhasil, dirinya bersama para karyawan menuai untungnya. Hingga H+4 lebaran kali ini, dia mengaku sampai tidak sempat duduk atau makan santai. Pasalnya, pengunjung terus berdatangan. Jika tidak segera dilayani, maka akan berdampak buruk bagi kepuasan pelanggan.
ADVERTISEMENT