Kesaksian Baru Rekan Kerja Penambang Pasir Gunung Semeru yang Hilang

Konten Media Partner
3 Desember 2020 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Bangun Tidur, Korban Ingin Selamatkan Backhoe Namun Terlambat

Proses evakuasi sejumlah alat berat dan dump truck pertambangan pasir tertimbun material endapan lahar Gunung Semeru, pada Rabu (2/12/2020). Foto: Ben
zoom-in-whitePerbesar
Proses evakuasi sejumlah alat berat dan dump truck pertambangan pasir tertimbun material endapan lahar Gunung Semeru, pada Rabu (2/12/2020). Foto: Ben
ADVERTISEMENT
MALANG - Kesaksian baru dituturkan rekan kerja penambang pasir yang diduga menjadi korban aliran lahar Gunung Semeru, tepatnya di DAS Besuk Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, korban hilang tak diketahui rimbanya ini bernama Fathur. Umurnya sekitar 30 tahunan asal Paiton, Probolinggo. Fathur sehari-harinya bertugas menjadi operator backhoe di lokasi pertambangan pasir DAS Besuk Kobokan.
Seorang rekan yang tak mau disebutkan namanya itu mengaku, saat kejadian, ketiga operator ini tertidur di bangunan mess yang didirikan di pinggir sungai. Perlu diketahui, sungai disini bukan sungai dengan volume air besar, tapi sedikit. Sehingga banyak dimanfaatkan warga sekitar untuk menambang pasir.
"Saat ada diberitahu lahar datang, semua bangun. Nah, tiga orang ini bangun tidur dan kayak refleks gitu gak sadar lari ke tengah untuk menyelamatkan backhoe,'' kisahnya, waktu itu.
Akhirnya, rekan kerja yang berposisi sebagai supir dump truck ini meneriaki ketiganya buat lari, karena posisi lahar sudah dekat. Satu orang lari ke pinggir kanan, satu orang lagi lari ke pinggir kiri.
ADVERTISEMENT
''Tapi yang Fathur ini gak tahu. Kayaknya udah telat,'' katanya, pasrah.
Sementara, menurut rekan kerja korban yang lain, Arianto (28), yang juga sebagai supir dump truck, menuturkan hal serupa. Namun memperkirakan jarak evakuasi dari lokasi backhoe ke zona aman, Arianto mengaku pasrah.
Dia hanya berharap, semoga keberuntungan memihak kepada rekannya tersebut. Saat ini, dia bersama rekan-rekan dan kepala proyek terus berupaya mengevakuasi dan mencari keberadaan korban.
Pagi hari sebelum kejadian, lanjut dia, korban tiba-tiba mengutarakan nasehat ganjil, seolah sudah memiliki firasat. "Nanti belajar yang rajin, nanti kalau saya sudah gak ada (meninggal) kamu bisa gantiin aku,'' kenang dia menirukan perkataan ganjil korban.
"Padahal sehari-hari dia gak pernah ngomong gitu. Orangnya keliatan suka bercanda, tapi gak sampai urusan gitu (nyawa),'' imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Terpisah, anggota Pusdalops BPBD Lumajang, Satria Budi Prasojo, saat dikonfirmasi terkait kabar penemuan korban, membantah jika ada informasi bahwa korban sudah ditemukan. Hingga saat ini, keberadaan korban masih belum diketahui.
"Masih kita dalami dan kita kirim tim SAR. Hingga saat ini korban masih belum ditemukan,'' ungkapnya, pada Kamis (3/12/2020).