Ketika Pelajar Dunia Antusias Belajar Musik Tradisional Indonesia

Konten Media Partner
28 Desember 2019 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mahasiswa pertukaran pelajar AISEC UB tampak antusias belajar alat musik tradisional khas Jawa Barat, karinding di Museum Musik Indonesia, Kota Malang, Sabtu (28/12/2019) (Foto: Khusnul Hasana/Tugumalang.id)
TUGUMALANG.ID – Pagi itu, Sabtu 28 Desember 2019, suasana ruangan di lantai dua Gedung Kesenian Gajayana, Kota Malang tampak gelap. Meski begitu, tempat bernama Museum Musik Indonesia tersebut riuh ramai dipenuhi oleh belasan mahasiswa dari berbagai negara. Tujuannya? Yakni untuk belajar musik tradisional Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ya, mereka adalah belasan mahasiswa volunteer dari AIESEC (Association International des Etudiants Sciences Economiques Commerciales) Universitas Brawijaya (UB) yang belajar seni musik tradisional di Museum Musik Indonesia di Jalan Nusakambangan, Kota Malang, Sabtu (28/12/2019) pagi. Di mana beberapa di antaranya adalah mahasiswa dari luar negeri.
Meski kondisi museum saat itu lampu mati, para mahasiswa berambut pirang dan berhidung mancung tersebut tetap terlihat semangat dan antusias mendengarkan penjelasan mengenai alat musik tradisional Indonesia.
Ketua panitia kegiatan tersebut, Fahreza Arya Putra menyebut bahwa ada empat mahasiswa asing yang turut serta dalam acara itu.
“Empat volunteer tersebut yakni dari Malaysia, India, Ceko dan Belgia,” ungkap Fahreza
Sembari menunjukkan peta Indonesia, salah satu volunteer Museum Musik Indonesia terlihat menjelaskan alat musik karinding pada mahasiswa luar negeri. (Foto: Khusnul Hasana/Tugumalang.id)
Mahasiswa Universitas Brawijaya itu menjelaskan bahwa AIESEC memilih Museum Musik Indonesia (MMI) sebagai tempat volunteer asing belajar dikarenakan para volunteer akan mempelajari tentang musik Indonesia yang kaya akan budaya, sejarah serta musik tradisional.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua MMI, Hengki Herwanto juga antusias dengan kedatangan voluteer asing dari AIESEC. Pihak musem juga turut bangga lantaran bisa memperkenalkan musik Indonesia pada orang luar.
“Ya jadi kami kenalkan budaya Indonesia khususnya musik tradisional Indonesia. Mulai dari Sumatra hingga Papua. Sekarang kita sedang memperkenalkan alat musik karinding. Karinding sendiri di beberapa daerah ada dan memiliki khas masing-masing,” ujar Hengki.
Tak hanya memperkenalkan alat musik khas Sunda, Jawa Barat tersebut, MMI juga akan memperkenalkan beberapa musik daerah yang lain seperti sape, gamelan, gambang, viva dan lain sebagainya.
Rencananya, MMI juga akan memutarkan musik tradisional koleksinya. Namun, karena mati lampu, MMI hanya memperkenalkan alat-alat musik traditional saja.