Ketika Pemuda Lintas Iman Deklarasi Persatuan Pasca Hiruk Pikuk Pemilu

Konten Media Partner
20 Mei 2019 22:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Para pemuda lintas iman pada acara deklarasi di kantor PCNU Kota Malang, Senin (20/5). (Foto: Rezza Do'a Lathanza/Tugu Malang).
TUGUMALANG.ID-Mumpuk rasa persatuan, sebagaimana diamanatkan pancasila dalam sila ketiga, telah dilakukan oleh Aliansi Pemuda Sadar Demokrasi, Jawa Timur. Bertempat di Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, Senin sore (20/5), mereka menggelar deklarasi untuk tetap merajut persatuan dan kesatuan.
ADVERTISEMENT
Acara ini diikuti sejumlah organisasi, di antaranya adalah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama' (ISNU) UIN Maliki Malang, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmabudhi), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama' (IPNU), Kampus Desa, dan sejumlah organisasi lain.
Deklarasi yang mengangkat tema Pemuda Bersuara Indonesia Jaya ini, digelar bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Penyelenggaraannya-pun digelar secara spontanitas."Kami tidak menyadari kalau momen deklarasi ini pas dengan Hari Kebangkitan Nasional, jadi di sini semakin singkron dengan tema yang kita angkat yakni tentang demokrasi Indonesia," ucap Ainur Rizqiyah, Koordinator Pelaksana dari ISNU UIN Malang.
Para pimpinan organisasi pada acara deklarasi di kantor PCNU Kota Malang, Senin (20/5). (Foto: Rezza Do'a Lathanza/Tugu Malang)
Dia melanjutkan, deklarasi ini perlu dilaksanakan pasca pesta demokrasi yang terjadi di Indonesia. Tujuannya, agar tidak terjadi perpecahan."Kita lihat beberapa bulan lalu situasi kacau dan tidak baik, pendukung paslon presiden saling menjatuhkan satu sama lain, peran kita di sini sebagai pemuda menetralisir konflik konflik yang terjadi dan itu dimulai dari kami dulu," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ya, dia mengatakan kalau mengurai perselisihan bisa dimulai dari organisasi. Lantaran, organisasi merupakan miniatur kecil indonesia.
Meskipun kegiatan ini dilaksanakan di Gedung PCNU Kota Malang, di mana organisasi yang berasaskan Islam, namun bukan menjadi suatu permasalahan untuk dilakukan deklarasi lintas iman."Dapat kita lihat secara nyata kita bukan dari agama Islam semua, tapi dari lintas agama. Ini merupakan miniatur Indonesia secara nyata, rasa saling menghormati, rasa saling toleransi ada di sini. Kita saja yang di sini bisa bersatu tanpa adanya perpecahan. Masak di luar sana cuman gara gara pesta demokrasi bisa pecah belah," ujarnya.
Pemuda lintas iman menyanyikan Indonesia raya di sela-sela acara.(foto: Rezza Do'a Lathanza/Tugu Malang).
Hal serupa juga dikatakan oleh Alfin Mustikawan, Ketua ISNU UIN Malang. Dia menaruh harapan besar terhadap kegiatan deklarasi ini. Apalagi, jika melihat situasi dan kondisi bangsa pasca pemilu."Sebagai kader bangsa pemuda memiliki kontribusi untuk Indonesia kedepan," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Mohammad Mahpur, Rektor Kampus Desa mengatakan, pemuda merupakan aset potensial, tapi pemuda juga sangat rawan dipengaruhi."Ini merupakan salah satu cara, bagaimana teman teman muda untuk memastikan kita dalam berdemokrasi secara fair, dan memiliki ketaatan hukum. Agar tidak terjadi ketimpangan dan kekhawatiran anak muda diajak bersuara. apalagi mereka generasi muda yang menjadi sasaran empuk. kita harus membuktikan bahwa demokrasi tidak secacat yang kita pikirkan karena adanya perselisihan pendukung masing-masing paslon," katanya.
Usai acara deklarasi, acara ditutup dengan bagi-bagi takjil. Pemuda dari lintas iman, ikut membagi-bagikan takjil kepada pengguna jalan.
Reporter: Rezza Doa Lathanza
Editor : Irham Thoriq