Ketua Lesbumi PBNU : Seharusnya Menteri Keuangan juga Dibidik NU

Konten Media Partner
29 Oktober 2019 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU, KH Agus Sunyoto MPd. Foto: rezza do'a lathanza/tugumalang.id
TUGUMALANG.ID-Beberapa hari ini, beberapa kiai geger lantaran posisi Menteri Agama yang tak diisi oleh kader Nahdlatul Ulama (NU). Apalagi, yang dipilih Presiden Joko Widodo adalah pensiunan TNI yakni Fachrul Razi.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, pandangan berbeda disampaikan Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU, KH Agus Sunyoto MPd. Menurut pria yang juga penulis produktif ini, dipilihnya Fachrul Razi sebagai Menag bukanlah suatu masalah.
"Tidak masalah kalau itu. Dalam kondisi itu-kan dia nanti bisa mengambil penasihat-penasihat," ucapnya saat ditemui di Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang).
Menurut dia, ini bukanlah masalah dan hanya sekadar perbedaan pendapat saja."Nggak masalah. Biar saja. Beda pendapat itu ada. Kalau saya nggak masalah itu," ujarnya.
Bahkan, Agus sempat mengkritik NU lantaran hanya fokus pada Kementerian Agama saja. Padahal, dengan kemampuan NU, menteri bidang lain yang lebih menguntungkan bisa saja diduduki.
"Itu salahnya. NU Selama ini dia hanya minta bagian Menag. Kenapa tidak Menteri Keuangan atau Menteri Perdagangan yang ada duitnya," katanya.
ADVERTISEMENT
Selama ini, yang dibicarakan NU hanyalah Kementerian Agama saja. Padahal, kementerian itulah yang paling kecil dananya. Untuk itu, ia menyarankan agar NU lebih percaya diri untuk membidik menteri yang "besar-besar". Sebab, NU juga tak kurang kader yang ahli di bidang selain agama.
"Ambil Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, BUMN, menteri yang gede-gede. Fokus kok di Kemenag, akhirnya kan seolah-olah sempit, pengetahuannya cuman agama. Padahal tidak. Teman-teman NU itu pintar-pintar. Tapi karena pandangannya seperti itu, akhirnya hanya terpola NU itu pasti dapat jatah Menteri Agama," bebernya.
Ke depan, diharapkannya NU lebih berani untuk ke menteri lain selain agama. Misalnya, saja Kementerian Keuangan yang merupakan sumber uang.
"Kementerian yang lain kan minta uang, kalau Kementerian Keuangan kan tidak. Di bawah itu kan ada Dirjen bea cukai, pajak, dan lain-lain. Itu dia sumber uang di situ. Kenapa tidak mengambil itu NU," pungkasnya dengan bercanda.
ADVERTISEMENT
Reporter : Rezza Doa Lathanza
Editor : Irham Thoriq