Khofifah: Museum HAM Omah Munir Sebagai Edukasi Demokrasi

Konten Media Partner
8 Desember 2019 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Timur dalam peresmpian peletakan batu pertama Museum HAM Munir Minggu (8/12/2019) (Foto: Rezza Do'a/Tugumalang.id)
TUGUMALANG.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Batu meresmikan peletakan batu pertama untuk pembangunan berdirinya Museum HAM Munir di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu Minggu (8/12/2019) pagi. Peletakan batu pertama itu dilakukan simbolis oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
ADVERTISEMENT
Pembangunan museum tersebut merupakan iktiar panjang dan merupakan cita-cita bersama terhadap komitmen untuk mengukuhkan nilai dan prinsip hak asasi manusia demi memewujudkan kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang setara.
Yakni tanpa mendiskriminasi, saling menghormati, saling menghargai serta berkeadilan dalam upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak asasi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Jatim, Khofiah Indar Parawansa dalam sambutannya.
“Berdirinya Museum HAM ini merupakan kebersamaan membangun prinsip hak asasi manusia serta membangun pembelajaran, literasi dan edukasi yang masif sebagai upaya memanggil memori untuk universalisme kemanusiaan, termasuk dari berbagai agama,” terang Khofifah seperti dalam rilis yang diterima tugumalang.id Minggu (8/12/2019).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ketika memberikan sambutan di Museum Omah Munir Minggu (8/12/2019). (Foto: Yayasan Omah Munir)
Sementara itu, Wakil Walikota Batu Punjul Santoso menyatakan bahwa pembentukan museum ini adalah momentum bersejarah untuk memperkaya wahana kota Batu. “Kehadirannya menjadi pembelajaran bagi anak-anak agar hak asasi manusia diketahui dan menjadi hak kita bersama,” terang pria yang akrab disapa Punjul tersebut.
ADVERTISEMENT
Dukungan positif dari pemerintah Jawa Timur yang dipimpin oleh dua pemimpin perempuan ini adalah salah satu bukti komitmen kenerpihakan bagi isu hak asasi manusia. Dukungan ini harus menjadi contoh baik bagi pemerintah daerah lain di Indonesia dalam mengupayakan pemenuhan HAM bagi warganya.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menegaskan bahwa "peletakan batu pertama ini memandai tekad seluruh pejuang HAM dan pengambil kebijakan untuk terus mengupayakan penegakan hukum dan HAM di Indonesia, khususnya bagi korban dan pelanggaran HAM. Gagasan pendirian Museum HAM ini merupakah tonggak pembelajaran tentang hak asasi manusia.”
Pengurus Yayasan Omah Munir, Andi Achdian mengapresiasi dukungan positif dari Gubernur Jawa Timur, Walikota Jawa Timur, Komnas HAM serta dukungan banyak pihak untuk mendukung berdirinya Museum HAM Munir.
ADVERTISEMENT
“Harapan di masa depan, museum ini bukan saja menjadi tempat yang menyimpan koleksi dari berbagai artefak yang mengingatkan generasi muda Indonesia terhadap perjalanan sejarah HAM di Indonesia, tetapi juga menjadi sebuah pusat pembelajaran bagi generasi muda Indonesia mempelajari nilai-nilai penting HAM untuk membangun Indonesia masa depan yang berkeadilan dan menghormati hak-hak asasi warganya.”
Acara hari ini dihadiri oleh sekitar 200 orang, termasuk Komisioner LPSK, Komisioner Kompolnas, Kapolres Batu, serta Ikatan Arsitek Indonesia Wilayah Malang.
Museum Omah Munir pertama kali berdiri pada tahun 2013 atas prakarsa Yayasan Omah Munir. Sejak tahun 2018 pemerintah Jawa Timur berkomitmen intuk mendukung berdirinya Museum Munir. Pemerintah Propinsi memberikan dana untuk membangun museum, sementara Pemerintah Kota memberikan tanah untuk pembangunan museum ini. Yayasan Omah Minir juga membuka dukungan publik bagi pendirian museum ini.
ADVERTISEMENT