Khoirotul Ni'amah, Kandidat Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama

Konten Media Partner
25 Juli 2022 19:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Khoirotul Ni'amah,  kandidat Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) periode 2022-2025. dok/pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Khoirotul Ni'amah, kandidat Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) periode 2022-2025. dok/pribadi
ADVERTISEMENT
MALANG - Alumnus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang ini, masuk dalam kandidat Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) periode 2022-2025. Namanya, Khoirotul Ni'amah.
ADVERTISEMENT
Perempuan asal Blitar ini alumnus UIN Malang angkatan tahun 2014 - 2018. Kini, ia juga menjadi penerima beasiswa LPDP dalam negeri dan tengah menempuh pendidikan magister di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Pendidikan Agama Islam sejak 2020.
Selama berkuliah, ia aktif mengikuti berbagai organisasi baik intra maupun ekstrakampus sejak semester dua. Seperti, Sekretaris DEMA UIN Malang tahun 2017, Koordinator Hubungan Kerjasama FKMPS UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2020, dan Hubungan Kerjasama IKMP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2022.
Meskipun aktif di akademik namun baginya, bukan berarti meninggalkan dan berproses lagi dalam organisasi ke-NU-an.
Bermodalkan pengalaman yang selama ini ia tekuni, terutama dalam bidang pendidikan pelajar di Indonesia, ia memutuskan untuk melanjutkan itu dengan mengangkatnya sebagai topik utama dalam penulisan tesisnya.
ADVERTISEMENT
Sebab itu, bahan penelitian maupun objek penelitian di tugas akhirnya saat ini tetap fokus di bidang pelajar putri dan pelajar santri.
Alumnus Alumni Ma'hadz Huffadz Billingual Darul Hikmah Malang ini bahkan aktif di kalangan Nahdlatul Ulama, khususnya IPPNU sejak duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Diawali sebagai Wakil Ketua Pengurus Ranting IPPNU Pakunden tahun 2009, karirnya sebagai organistoris terus berkembang hingga ditunjuk sebagai Ketua PC IPPNU Kota Blitar tahun 2017, tahun 2019 masuk di Bidang Kaderisasi PW IPPNU Jatim.
"Jadi saya dulu punya prinsip untuk punya keseimbangan antara akademik maupun organisasi artinya organisasi yang akademisi dan akademisi yang organisatoris seperti motto kita semua berilmu amaliah, beramal ilmiah," ujarnya perempuan yang akrab disapa Khairaa itu.
ADVERTISEMENT
Sebab itu, dalam visinya sebagai kandidat PP IPPNU ia memiliki tekad untuk mewujudkan IPPNU sebagai navigator pelajar putri Indonesia yang berkarakter, berwawasan global, dan berdedikasi untuk bangsa.
Apalagi, IPPNU memiliki tugas utama dalam membentengi para pelajar Indonesia dari jebakan kelompok dan oknum paham keagamaan yang transnasional, spiritual, dan eksklusif. Selain itu, esensi dari keberadaan IPPNU adalah sebagai laboratorium untuk menyemai potensi kader, membentuk kepribadian yang unggul dan mandiri.
"Saat ini IPPNU sudah sangat berkembang pesat apalagi di era disrupsi, siapa yang tidak kenal IPPNU. Tapi disrupsi yang serba digital ini harus menjadi pacuan kita untuk terus mengembangkan organisasi. Baik di lingkup internal maupun ekspansi ruang-ruang yang mungkin bisa dijangkau IPPNU sendiri," terangnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tambah Khairaa, yang masih menjadi kegelisahannya adalah radikalisme yang masih tersebar di Indonesia. Khususnya lembaga-lembaga pendidikan yang notabene para pelajar, yang harus dikawal dalam wawasan keagamaan.
"Kegelisahan ini masuk dalam bahan garap saya tentang ideologi Timur Tengah yang fokus pada ideologi pembentukan yang berbasis identitas. Tanpa mempertimbangkan niai kebhinekaan yang menjadi paradigma bangsa Indonesia dan terus terbawa oleh orang-orang dan akhirnya ditanamkan di Indonesia. Sehingga muncul radikalisme dan sebagainya. Itu menjadi salah satu motivasi saya untuk maju di IPPNU," bebernya.
Artinya, IPPNU sebagai organisasi pengkaderan yang paling awal di lembaga otonomi NU harus terus mensosialisasikan dengan masif di bidang ideologi. Sehingga ini akan menjadi sumbangsih pada Indonesia berupa penanaman karakter yang moderat, tentang Ahlussunnah Wal Jamaah an Nahdliyah kebangsaan dan kebudayaan.
ADVERTISEMENT
"Sehingga adanya rekognisi atau diakuinya keberadaan IPPNU sebagai organisasi pelajar putri NU di Indonesia melalui sumbangsihnya terhadap penanaman ideologi pelajar maupun mahasiswa," pungkasnya.