Kisah Sopir Angkot Kota Batu Bertahan Hidup di Tengah Pandemi dan Larangan Mudik

Konten Media Partner
12 Mei 2021 20:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sunari dengan mobil angkotnya menunggu penumpang di Terminal Kota Batu. Foto: M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Sunari dengan mobil angkotnya menunggu penumpang di Terminal Kota Batu. Foto: M Sholeh
ADVERTISEMENT
BATU - Situasi pandemi COVID-19 ditambah kebijakan larangan mudik dan pembatasan mobilitas masyarakat telah menenggelamkan harapan sopir angkot Kota Batu. Sopir angkot rela menunggu berjam-jam demi mendapatkan penumpang untuk mencari rezeki agar dapat merayakan lebaran.
ADVERTISEMENT
Salah seorang sopir angkot di Kota Batu, Sunari (65), menuturkan bahwa satu penumpang datang layaknya malaikat pembagi rezeki menghampiri rakyat kecil. Hal itu dia ungkapkan lantaran sepinya penumpang angkot dalam masa sulit ini.
"Saya sebenarnya narik itu biar gak dirumah aja, kalau sudah tua nganggur tambah sakit-sakitan. Makanya sebisa mungkin saya ada aktivitas biar badan ini bisa gerak," ujarnya.
Sunari dengan mobil angkotnya menunggu penumpang di Terminal Kota Batu. Foto: M Sholeh
"Ini sekalian juga biar angkot ini tetap ramai, maksudnya walaupun sepi tetap ada angkot yang jalan di Kota Batu. Sedangkan kalau di rumah aja kan ya sumpek juga," imbuhnya.
Dia mengaku, akhir-akhir ini kondisi perekonomiannya tengah lesu lantaran terus merugi. Disebutkan, pendapatan narik angkot tak sebanding dengan biaya operasionalnya, seperti biaya bahan bakar dan setoran harian.
ADVERTISEMENT
"Rugi terus, setiap hari rugi. Setoran sehari Rp 20 ribu itu saja kadang gak bisa setor. Uangnya abis buat beli bahan bakar, sudah pasti saya utamakan bahan bakar biar tetap bisa jalan. Kalau ada rezeki ya tiba tiba meski penumpang sedikit tapi uangnya malah lebih. Kalau ada uang lebih saya simpan buat nutupi kerugian hari esoknya," ungkapnya.
Bahkan, dia tak pernah dapat uang untuk belanja kebutuhan keluarganya sehari-hari. Pendapatan yang minim membuatnya terus pasrah menghadapi kondisi yang ada.
"Saya tidak pernah kasih uang belanja untuk keluarga di rumah. Untung saja ada anak yang bantu mencukupi kebutuhan keluarga. Kalau anak saya gak kerja, gak tau lagi mau gimana," ucapnya.
Dia berharap, pemerintah dapat mengatasi pandemi sehingga COVID-19 segera berlalu. Dia mempercayakan sepenuhnya penanganan COVID-19 kepada pemimpin negeri yang telah diamanahi oleh rakyat kecil.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap pemerintah juga memberikan bantuan kepada para sopir angkot. PNS saja yang sudah punya gaji tetap dibantu sama pemerintah, mereka kan dibantu, dapat THR itu," ujarnya.
"Kalau kami hampir setiap hari tidak ada pendapatan, kami tetap bertahan agar angkot di Kota Batu masih bisa ditemui keberadaannya. Kami ikhlas menjalani, semoga kondisi kembali pulih dan temen-temen sopir bisa pulang dengan tersenyum lebar," tutupnya.