Kolaborasi Kuat, CCFrontier Gandeng Ma Chung dan 3 Pemda Malang Raya

Konten Media Partner
20 Juli 2019 20:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Founder CCFrontier Eko Baskoro (tengah) saat menandatangani nota kesepahaman disaksikan Wawali Sofyan Edi Jarwoko (empat dari kanan) dan sejumlah pejabat Ma Chung, Sabtu (20/7). (Foto dokumen).
TUGUMALANG.ID-Kolaborasi tiada henti. Itulah tampaknya yang dilakukan CCF (Climate Change Frontier) untuk memerangi sampah plastik. Setelah melakukan sosialisasi ke beberapa hotel dan kafe. Kini, CCF menggandeng Universitas Ma Chung untuk mendukung gerakan mengurangi sampah plastik. Tak hanya akademisi, CCF dan Universitas Ma Chung juga menggandeng tiga daerah di Malang Raya.
ADVERTISEMENT
Dalam acara Dies Natalis yang berlangsung di Universitas Ma Chung Sabtu (20/7) dilakukan penandatanganan kerjasama tersebut. Namun, hanya perwakilan Kota Malang yang hadir di wakili oleh Wawali Sofyan Edi Jarwoko. Sedangkan Wali Kota Batu dan Bupati Malang tidak bisa hadir. "Yang menggajak tiga daerah dari Ma Chung, ini langkah yang bagus. Tapi dari dua daerah tidak bisa hadir," kata Founder CCF Eko Baskoro.
Founder CCFrontier Eko Baskoro (tengah) saat presentasi tentang bahaya sedotan plastik di Ma Chung, sabtu (20/7).
Menurutnya, ini menjadi langkah besar untuk CCF. Apalagi saat ini pihaknya membutuhkan peran pemerintah. Terutama dalam memunculkan himbauan untuk mengurangi sampah plastik. Karena peran dari CCF sendiri kurang jika berjalan sendiri. "Kalau jalan sendiri jelas susah. Apalagi kami handle semua wilayah, perlu ada peran pemerintah," terangnya.
ADVERTISEMENT
Eko mengatakan CCF memiliki target bisa melaksanakan bebas sampah plastik di tahun 2020. Pihaknya bersyukur Pemkot Malang mendukung komitmennya. Tinggal dua daerah lainnya, sehingga perlu di kawal secara serius. "Kalau pemkot sudah komitmen, tapi nanti tetap di kawal. Untuk dua daerah lain akan kami dorong juga," imbuhnya.
Tim dari CCFrontier (kaos hitam) menyebarkan brosur tentang himbauan menjaga lingkungan.
Sedangkan terkait peran akademisi pihaknya menyambut positif. Apalagi pihak Ma Chung responsif dengan permasalahan sampah plastik. Mereka yang mengajak CCF untuk memberikan edukasi terkait lingkungan. "Kami diajak oleh Ma Chung, ini menjadi tenaga tambahan. Ada dukungan akademisi dan pemerintah menjadi energi baru dalam memerangi sampah plastik," tutupnya.
Reporter : Hafis Iqbal
Editor : Irham Thoriq