Kondisi Suku Tengger saat Pandemi COVID-19

Konten Media Partner
1 September 2020 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Bromo. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Bromo. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Krisis akibat pandemi COVID-19 ternyata tidak berdampak serius pada kehidupan Suku Tengger di kaki Gunung Bromo.
ADVERTISEMENT
Satu-satunya kerugian bagi mereka hanya kehilangan mata pencaharian sampingan dari objek wisata Gunung Bromo yang sejak Maret 2020 lalu ditutup.
"Di Tengger ini termasuk aman, termasuk tidak ada yang terkena COVID-19," ungkap Warga Tengger, Suroyo, pada Senin (31/8/2020).
Suroyo. Foto: Rizal Adhi
Menurutnya, orang-orang Tengger tidak ada yang ambil pusing terkait pandemi COVID-19 ini. "Orang sini termasuk gak ada pikiran apapun terkait COVID-19, tapi apapun peraturan dari pemerintah akan ditaati," ungkapnya.
Oleh karena itu, selama masa pandemi ini, warga Tengger yang merantau ke kota dilarang pulang terlebih dahulu.
"Memang kalau ada orang Tengger yang pulang dari merantau di kota harus kembali dulu tidak boleh pulang. Kalau tidak mau harus dikarantina 14 hari," beber pria yang akrab disapa Nomo ini.
ADVERTISEMENT
Namun, sejak Gunung Bromo buka kembali pada Jumat lalu (28/08/2020), dia bersyukur karena bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
"Karena sudah jadi penghasilan sejak dulu dan jadi tulang punggung, ya saya Alhamdulillah mengucapkan terimakasih sama peraturan," paparnya.
Dia mengaku selama ditutup, dia tidak boleh membuka warungnya. "Baru buka beberapa hari ini setelah dibuka, sebelumnya hanya meninjau kebersihan saja. Karena waktu ditutup itu tidak boleh buka sama sekali," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), John Kenedie, juga menyebut jika di Tengger memang aman dari COVID-19. "Dari suku Tengger memang sampai saat ini nol COVID-19," ungkapnya, beberapa waktu lalu.