Kota Malang PPKM Level 3, Sutiaji Siapkan Sekolah Tatap Muka

Konten Media Partner
31 Agustus 2021 13:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat mengecek kesiapan sekolah tatap muka di salah satu sekolah. Kota Malang kini masuk PPKM Level 3. foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat mengecek kesiapan sekolah tatap muka di salah satu sekolah. Kota Malang kini masuk PPKM Level 3. foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Kota Malang akhirnya turun ke PPKM Level 3, setelah diumumkan Presiden Joko Widodo, Senin malam (30/08/2021). Kepastian ini juga membuat Wali Kota Malang, Sutiaji, bisa bernafas lega dan mempersiapkan untuk pelaksanaan sekolah tatap muka.
ADVERTISEMENT
"Tentu kami bersyukur karena Kota Malang kini masuk ke level 3. Ini menunjukkan bahwa akan ada kelonggaran sedikit termasuk dalam hal sekolah tatap muka," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (31/08/2021).
Sutiaji mengatakan pihaknya kini tengah mempersiapkan segala hal untuk pelaksanaan sekolah tatap muka yang akan dilaksanakan sebentar lagi.
"Maka menyongsong itu harus ada persiapan-persiapan. Kemarin saya sudah meninjau kesiapan sekolah mulai SD sampai SMP," tuturnya.
Salah satu yang harus dipersiapkan Sutiaji adalah pelaksanaan vaksinasi untuk para siswa SD, SMP, hingga SMA.
"Kami sudah meninjau terkait sarana prasarana, kami juga harus mempersiapkan siswa dengan vaksinasi. Maka target kami vaksin harus selesai bulan September 2021," tegasnya.
"Ada 45 ribu siswa (sudah tervaksin), rinciannya SD ada 5 ribuan, dan SMP 40 ribuan sudah tervaksin. Untuk itu perlu percepatan, kalau hari ini 600 (orang tervaksin) maka semoga itu rutin dilakukan. Targetnya dibagi mungkin antara Polkesma nanti berapa untuk siswa, UNISMA juga, dan Bank Jatim juga demikian," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sutiaji juga segera menyelesaikan vaksinasi untuk siswa SMA.
"Kemarin sudah telpon Pak Wahid Kepala Dinas Pendidikan Provinsi untuk dilakukan percepatan vaksin. Walaupun itu berada di otoritasnya provinsi, tetapi sekolahnya berada di Kota Malang. Jadi mobilitas orang pasti bertambah saat SD dan SMP sudah mulai masuk sekolah," tuturnya.
"Saya kira tidak harus nunggu sampai dosis dua. Ini salah satu cara untuk tindakan preventif maka dilakukan vaksin. Tetapi vaksin bukan satu-satunya jalan terhindar dari COVID-19. Karena saya sudah vaksin dua kali masih terpapar lagi, bahkan ada teman bahkan sampai tiga kali terpapar. Tetapi resiko agak ringan kalau sudah divaksin," imbuhnya.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan sekolah tatap muka nanti ia berharap pelaksanaan protokol kesehatan dilakukan dengan sangat ketat.
ADVERTISEMENT
"Kuncinya adalah prokes, jadi ini ada dua cara yakni herd immunitynya kita kuatkan dan prokesnya tetap dikuatkan di masing-masing sekolah. Saya juga sudah sampaikan kepada sekolah untuk tidak memaksakan 50 persen atau 30 persen. Tetapi sesuaikan dengan kemampuan SDM masing-masing sekolah. Secara evolusi lebih enak dari pada revolusi dengan masuk total tetapi justru menimbulkan bahaya," pungkasnya.
Reporter Rizal Adhi Pratama