KUA-PPAS APBD 2021 Kota Malang Resmi Sah

Konten Media Partner
12 Oktober 2020 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Dewan Buat Pengecualian

Peresmian KUA-PPAS APBD Kota Malang. Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian KUA-PPAS APBD Kota Malang. Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Dewan resmi mengesahkan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Kota Malang tahun anggaran 2021, pada Senin (12/8/2020). Kendati demikian, masih ada beberapa catatan yang perlu dibahas lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, menerangkan pembahasan yang masuk dalam KUA-PPAS APBD 20201 ini masih dinamis dan perlu pembahasan lebih lanjut dan akan dilanjutkan pada pembahasan R-APBD.
"Sepanjang tidak mengubah pagu indikatif tentang penambahan dan pengurangan anggaran, masih dimungkinkan," terang Made.
Made melanjutkan, beberapa catatan terkait rencana proyek pembangunan di tahun 2021 yakni untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Nilainya, kata beberapa fraksi di sekitar sektor pajak, senilai Rp 511 miliar dan bisa dinaikkan menjadi Rp 650 miliar.
"Kami masih memberikan catatan menaikkan PAD dari Rp 511 miliar menjadi di angka 650 miliar. Namun, belum ada kesepakatan pasti dari masing-masing perangkat daerah (PD),'' katanya.
Menurut Made, PD masih melakukan kajian menghitung ulang terkait target pendapatan itu. Sehingga besaran kenaikan PAD belum disepakati.
ADVERTISEMENT
Made menambahkan, dalam pembangunan proyek prioritas di tahun 2021 nanti bisa maksimal, asalkan besaran nilai PAD bisa dinaikkan.
"Itu yang kami harapkan. Jika PD mau menaikkan PAD, maka belanja bisa. Seperti MCC itu bisa dilaksanakan. Lalu, pembangunan lain yang lebih penting bisa dilaksakanan. Dengan catatan PAD dinaikkan," pungkasnya.
Sementara, Wali Kota Malang, Sutiaji, menyebutkan ada beberapa proyek pembangunan prioritas pada tahun anggaran 2021 mendatang. Seperti MCC dengan sistem multiyears dengan anggaran senilai Rp 100 miliar, pembangunan tiga gedung SMP, hingga pembangunan infrastruktur lain.
"Kalau yang MCC ini multiyears, lalu pembangunan gedung SMP, ini sebelumnya atas permintaan dari masyarakat. Lalu juga untuk pembangunan infratrukstur di sejumlah sektor, untuk mengurai kemacetan misalnya,'' ungkapnya.
ADVERTISEMENT