Kuburan di Kota Malang Bakal Jadi Wisata Tematik

Konten Media Partner
6 Agustus 2020 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edy Jarwoko, saat menanam bibit pohon cokelat di TPU Kutobedah. Foto: UPT PPU Malang.
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edy Jarwoko, saat menanam bibit pohon cokelat di TPU Kutobedah. Foto: UPT PPU Malang.
ADVERTISEMENT
MALANG - Program wisata tematik tak hanya menyentuh kampung, tapi juga kuburan. Inovasi ini dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Pemakaman Umum (UPT PPU) Kota Malang yang berharap kawasan pekuburan bisa membawa manfaat tambahan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, inovasi serupa berhasil diterapkan di tahun 2017, tepatnya di TPU Nasrani Sukun atau biasa disebut Kuburan Londho.
Di lahan tersebut, ditanami pohon kopi yang kemudian tumbuh subur hingga panen dan dikemas apik dengan nama Kopi Tulang. Merk kopi asli Kota Malang yang lahir di tanah pekuburan dan membawa rezeki bagi warga sekitar.
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edy Jarwoko, saat menanam bibit pohon cokelat di TPU Kutobedah. Foto: UPT PPU Malang.
Kesuksesan ini rupanya berusaha diaplikasikan di sembilan lahan TPU lain yang dikelola Pemkot Malang.
Kepala UPT PPU Kota Malang, Takroni Akbar, mengatakan kesembilan TPU lain itu memang diharapkan memiliki manfaat tambahan terutama bagi warga sekitar.
Dalam hal ini, TPU diharapkan memiliki ciri khas masing-masing melalui penanaman pohon produksi atau hal lain yang bisa dimanfaatkan warga sekitar.
ADVERTISEMENT
''Jadi masing-masing TPU nanti rencananya akan punya ciri khas masing-masing yang berbeda-beda sebagai ciri khas. Kalau Sukun kan sudah ada kopi,'' terang Takroni, pada Kamis (6/8/2020).
Terbaru, UPT PPU menanam sebanyak 25 bibit pohon cokelat di TPU Sukorejo (Kutobedah), pada Selasa kemarin (4/8/2020).
Nantinya, kata Takroni, diharapkan ada produk ciri khas yang lahir dari TPU Kutobedah seperti Cokelat Corona misalnya.
''Nah, disana kan ditetapkan sebagai lokasi makam khusus COVID-19. Kami sudah ada bayangan untuk branding nama produk khas dengan nama Coklat Corona nanti kalau berhasil panen,'' terangnya mencontohkan.
Selain membawa manfaat ekonomis, juga ditujukan sebagai pengingat sejarah bagi generasi penerus bahwa Kota Malang dulunya juga pernah mengalami musibah wabah.
ADVERTISEMENT
Tentu, lanjut dia, branding kuburan tematik ini praktis membutuhkan kerjasama dan dukungan warga sekitar. Tak hanya menanam, tapi juga andil dalam proses pengolahan produksi mulai perawatan, panen, hingga packaging.
''Kalau sudah jadi dan terkonsepkan keuntungannya ya buat warga sendiri. Ada penghasilan baru bagi warga yang sehari-hari juga mengais rezeki dari areal pemakaman,'' ujarnya.
Lebih lanjut, untuk TPU lain, sementara masih akan dipikirkan terkait jenis tanaman apa yang cocok untuk ditanam. Pemilihan jenis tanaman sangat penting. Utamanya yang memiliki nilai tambah dari segi ekonomis masyarakat setempat.
Terpisah, inovasi ini mendapat apresiasi dari Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edy Jarwoko.
Dia berharap, ditanamnya pohon coklat ini, nantinya juga harus diikuti dengan menghadirkan fasilitas pengolahan biji coklat hingga menjadi produk yang bisa mendatangkan keuntungan dan penghasilan.
ADVERTISEMENT
''Tentunya harus dengan melibatkan masyarakat sekitar makam dan hasilnya juga dipetik oleh masyarakat sendiri,'' pungkas Edy.