Kupas Manfaat Buku Digital: Kegiatan Pengabdian Masyarakat Sastra Inggris UM

Konten Media Partner
8 September 2021 23:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kupas Manfaat Buku Digital: Kegiatan Pengabdian Masyarakat Sastra Inggris UM
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
MALANG - Menyikapi situasi pandemi dan peraturan pemerintah, banyak sekolah di Indonesia yang melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai macam media digital. Beberapa menggunakan platform sosial media sebagai alat komunikasi ketika belajar, ada pula yang memiliki ide kreatif dan membuat sendiri materi pembelajaran yang dibagikan secara digital. Meski begitu, masih banyak jumlah pengajar yang belum terbiasa menggunakan media digital, yang mana bisa menjadi hambatan ketika mereka mengajar.
ADVERTISEMENT
Melihat hal ini, tim peneliti Jurusan Sastra Inggris Universitas Negeri Malang (Sasing UM) mengadakan sebuah workshop sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Segudang Manfaat Buku Digital untuk Belajar dari Rumah”. Acara yang dikemas dengan santai ini memiliki tujuan berupa peningkatan pengetahuan para pengajar dan orangtua dalam memaksimalkan potensi penggunaan buku digital dalam kegiatan belajar anak.
Kegiatan ini sendiri berlangsung pada bulan Juli 2021 selama 3 minggu berturut-turut, tepatnya setiap hari Rabu jam 9 pagi pada tanggal 8, 15, dan 22. Seluruh kegiatan workshop dilaksanakan secara online melalui platform Zoom Meeting dengan panjang durasi 2 jam untuk setiap acaranya.
Dalam pelaksanaannya, tim peneliti Sasing UM berbagi bahan pembelajaran digital, terutama yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa, baik bahasa lokal maupun bahasa asing. Webinar ini menekankan penggunaan buku digital yang dapat meningkatkan semangat belajar pada anak; sebuah hal yang tentunya disambut secara antusias oleh para peserta yang mayoritas berprofesi sebagai pengajar. Mereka yang datang dari berbagai tingkat pendidikan pun belajar bersama dalam memahami bermacam potensi yang ada di buku digital, serta bagaimana cara mengaplikasikannya kepada pembaca/anak.
ADVERTISEMENT
Pada minggu pertama, kegiatan dibuka dengan pembagian wawasan mengenai kandungan yang ada dalam komik Little Dim Sum Warriors (LDSW). Buku komik yang dibuat untuk membantu anak dalam belajar bahasa baru ini merupakan salah satu dari berbagai macam buku lain yang dikemas dalam bentuk digital. Tim peneliti menjelaskan bahwa setiap unsur verbal dan visual yang ada pada LDSW, selain menghibur anak dengan cerita jenakanya, juga sangat menunjang pembelajaran anak dengan melibatkan diskusi antara orangtua atau guru serta anak.
Dalam aspek penunjang belajar, LDSW juga memberikan media untuk anak agar dapat belajar mengenal sebuah bahasa beserta budayanya. Dengan kata lain, aktivitas belajar pun menjadi jauh lebih efektif melalui cara ini. Pada saat yang sama, anak bisa terhibur dengan model karakter yang imut dan alur cerita yang sangat kental dengan kehidupan sehari-hari. Hal inilah salah satu faktor penting yang dapat membuat mereka untuk meneruskan membaca.
ADVERTISEMENT
Pada minggu kedua, tim peneliti bersama dengan peserta kembali mengupas kandungan pembelajaran serupa pada buku komik digital lain. Di sini, peserta menemukan bahwa sebagian besar buku digital yang tersedia di internet (seperti Khan Academy) mengajarkan banyak hal yang membantu pembentukan karakter anak. Hal ini dapat menjadi langkah awal dalam menepis asumsi buruk pada buku digital yang sebelumnya dianggap tainting innocent minds, memiliki alur cerita negatif, dan lain sebagainya.
Pertemuan di minggu terakhir, tim peneliti mengundang Bonni Rambatan yang merupakan CEO dari PT. Semesta Rambatan Sadhaddika, sebuah mitra dunia usaha yang bekerjasama dengan jurusan Sasing UM. Di sini, Bonni berbagi sudut pandangnya sebagai penerjemah dan penerbit buku, serta memberikan kiat menulis komik dengan materi edukasi.
Pada kesempatan inilah peserta dapat bertukar ide dan mengetahui lebih lanjut mengenai proses pembuatan buku (baik digital ataupun non-digital), serta kandungan yang ada di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Tentunya dalam pertukaran ide tersebut terdapat beberapa argumen seperti bagaimana alur cerita, ataupun pribadi karakter dalam sebuah buku cerita anak bisa mempengaruhi pembacanya. Sehingga pembuat buku harus berhati-hati dan mempertimbangkan dengan baik mengenai konsep-konsep tersebut. Namun Bonni merespon bahwa sisi buruk suatu karakter tidak serta-merta menjadikan karakter tersebut menjadi karakter “jahat”, melainkan untuk memperlihatkan bagaimana perkembangan atau perubahan bisa terjadi pada karakter setelah mengalami suatu kejadian tertentu.
Dengan terlaksananya kegiatan pengabdian ini, tim peneliti, diketuai oleh Dr. Anik Nunuk Wulyani, berharap ilmu baru yang disampaikan dapat menjadi salah satu upaya memajukan sistem pendidikan indonesia; spesifiknya, dalam hal meningkatkan penggunaan materi buku digital di kegiatan belajar mengajar. (AI/NAH/RNAR)