Kupas Tuntas Strategi Islamic Finance, FEB Unisma Gelar Seminar Internasional

Konten Media Partner
16 Juni 2020 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seminar FEB Unisma. Foto: dok.
zoom-in-whitePerbesar
Seminar FEB Unisma. Foto: dok.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Pandemi COVID-19 yang melanda dunia membuat para pelaku usaha harus bergerak cepat untuk beradaptasi dan membuat strategi baru. Mereka harus memiliki strategi dan mitigasi risiko untuk bertahan dalam pandemi yang membuat kondisi perekonomian menjadi tak menentu ini.
ADVERTISEMENT
Atas dasar tersebut, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) menyelenggarakan Webinar Internasional bertajuk Islamic Finance Strategy in COVID-19 Pandemi Era, di Gedung Yayasan Unisma lantai 4, pada Senin (15/6/2020).
Webinar ini dibuka secara langsung oleh Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi. Dalam sambutannya, Diana menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan literasi masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah yang harus semakin inovatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dinamis.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi. Foto: dok.
"Meskipun tetap mengutamakan prinsip–prinsip utama dalam ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini sejalan dengan visi dan misi FEB Unisma," sebut Diana.
Dia juga menambahkan, dampak pandemi telah mempengaruhi semua sektor yang ada di semua negara di dunia. Tidak luput juga sektor islamic finance.
ADVERTISEMENT
"Di sektor ini sepertinya beberapa pelaku bisnis yang terimbas antaranya perbankan syariah, pasar modal syariah, hingga industri keuangan non bank syariah," sebut Diana.
Seminar FEB Unisma. Foto: dok.
"Untuk itulah seminar ini kita ingin mendapatkan informasi dari para praktisi dan peneliti yang berasal dari negara Indonesia maupun negara Malaysia. Sengaja kita undang melalui webinar untuk mendengarkan current isue diseputar sektor islamic finance di masa pandemi COVID-19," terang Diana.
Sementara itu, seminar yang dipandu oleh Dosen FEB Unisma, Harun Alrasyid PhD dan Rahmawati MBA ini, mengarahkan empat narasumber dari Indonesia dan Malaysia.
Para narasumber tersebut adalah Direktur Edukasi dan Riset Komite Nasional Keuangan Ekonomi Syariah, Dr Sutan Emir Hidayat; Group Head Corporate Transformation Bank Syariah Mandiri (BSM), Suhendar SE Ak MSi CA; Head of Study Program International Islamic University Malaysia, Associate Professor Dr Habbeebullah Zakariyah; dan dari Universiti Malaysia Kelantan Malaysia, Dr. Mohd Ikhwan bin Abdul Aziz.
Seminar FEB Unisma. Foto: dok.
Dalam paparannya, Sutan menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 telah memberi dampak yang besar di berbagai bidang. Termasuk dalam bidang ekonomi dan sosial.
ADVERTISEMENT
Menurut Sutan, kebijakan social distancing telah membatasi pergerakan dan aktifitas ekonomi yang kemudian menimbulkan kelompok masyarakat miskin baru.
"Dalam mengatasi pandemi ini, pemerintah telah menerapkan sejumlah kebijakan, namun perlu ada dukungan dari masyarakat. Bentuk dukungan masyarakat ini dengan cara mengoptimalkan peran intrumen keuangan sosial Islam dalam bentuk zakat, infak atau sedekah dan wakaf," saran Sutan.
Sedangkan Suhendar, menjabarkan beberapa strategi yang dilakukan oleh BSM dalam mengadaptasi perubahan yang terjadi akibat COVID-19. Diantara perubahan yang menonjol adalah digitalisasi produk dan layanan. Mulai dari pembukaan rekening hingga pembayaran dana sosial.
"Berdasarkan fakta, selama masa pandemi COVID-19 tercatat ada peningkatan dalam jumlah dana sosial yang dihimpun oleh BSM, yang kemudian disalurkan kepada LAZ BSM untuk mndukung program keumatan dan juga masyarakat terdampak COVID-19," ungkap Suhendar.(ads)
ADVERTISEMENT