Lathifah Shohib, dari Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Kancah Politik

Konten Media Partner
29 Oktober 2020 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lathifah Shohib. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Lathifah Shohib. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Lathifah Shohib, perempuan yang kini mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Malang ini, ternyata memiliki background sebagai pengajar atau guru.
ADVERTISEMENT
Sebelum terjun ke dunia politik, perempuan yang akrab disapa Bu Nyai ini, pernah menjadi Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Malang (Unisma) dan menjadi guru di SMA Wahid Hasyim Kota Malang.
Sementara di dunia politik, dia bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak PKB berdiri pada tahun 1998.
Perjalanan karir Lathifah terbilang cukup lancar, karena dia berhasil menjadi Ketua DPC PKB Kota Malang pada 2010-2015. Lalu menjadi wakil bendahara di DPW PKB Jawa Timur. Dia berhasil melenggang ke kursi legislatif sebagai anggota Komisi X DPR RI pada 2014-2019.
Lathifah mengungkapkan alasannya terjun ke dunia politik adalah untuk memperjuangkan harkat hidup orang banyak, terutama di bidang pendidikan.
"Saya niatkan berjuang di kancah politik, karena semua keputusan yang menyangkut harkat hidup orang banyak dipengaruhi oleh politik, termasuk utamanya terkait dengan pendidikan dan pemberdayaan perempuan," terangnya, pada Kamis (29/10/2020).
ADVERTISEMENT
Saat pertama kali terjun ke dunia politik, perempuan 60 tahun ini mengaku tidak gugup. Pasalnya sejak kecil, dirinya sudah akrab dengan dunia perpolitikan.
"Saya dibesarkan dari keluarga politisi. Kakek saya KH Bisri Syansuri pernah penjadi anggota DPR RI, anggota konstituante. Ayah saya pernah menjadi anggota DPRD 3 periode. Jadi dunia politik bagi saya bukan dunia baru," ujarnya.
Saat pertama kali mencalonkan diri sebagi anggota legislatif pada tahun 2014, Lathifah mengaku langsung dipercaya masyarakat menjadi anggota DPR RI.
Lebih lanjut, dia mengajak para perempuan di luar sana untuk tidak takut dan juga ikut terjun ke dunia politik. Pasalnya, dia melihat dunia politik ini adalah dunia yang asyik untuk ditekuni.
"Politik itu asyik, banyak ruang untuk memperjuangkan kepentingan umat yang bisa kita lakukan," sebutnya.
ADVERTISEMENT
"Perempuan harus menjadi bagian dari pengambil kebijakan. Siapa lagi yang memperjuangkan nasib kaum perempuan kalau bukan kita sendiri," paparnya.
Terakhir, dia juga memberikan tips bagi orang-orang yang ingin terjun ke dunia politik tapi masih takut atau tidak diijinkan orang tua.
"Asal diniatkan dan bertujuan baik, Insyaallah hasilnya pasti baik. Kita harus bisa menunjukkan ke orang disekitar kita bahwa politik itu bisa membawa manfaat bagi masyarakat luas," pungkasnya.