Lebih Dekat Mengenal UKM WAPPIM Kampus STIE ABM Malangkucecwara

Konten Media Partner
28 April 2021 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Event UKM WAPPIM bertajuk Accounting Management Competition (AMC) 2020 sebelum pandemi / dok.
zoom-in-whitePerbesar
Event UKM WAPPIM bertajuk Accounting Management Competition (AMC) 2020 sebelum pandemi / dok.
ADVERTISEMENT
MALANG - UKM WAPPIM merupakan singkatan dari Unit Kegiatan Mahasiswa Wahana Pengembangan Ilmiah Mahasiswa yang ada di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ABM Malangkucecwara Malang. Ketua Umum WAPPIM, Elfi Vega Fransiska, menyampaikan organisasi ini didirikan pada tanggal 25 April 1992. Serta menjadi wadah bagi mahasiswa STIE Malangkucecwara yang berwawasan dan peduli terhadap pengembangan dan penalaran ilmiah serta mempunyai kepekaan sebagai anggota suatu organisasi.
ADVERTISEMENT
Kendati mengacu pada bidang pendidikan, menurutnya WAPPIM tak melulu soal pembelajaran akademik dan penalaran.
"Nah, WAPPIM ini memang wadah untuk teman-teman mahasiswa yang mau ngembangin potensi di bidang penalaran. Tapi bukan berarti kami fokus belajar dan belajar. Karena belajar kan ada caranya sendiri ngga selalu duduk di kelas, tapi lewat event besar," ujarnya.
Foto dokumentasi kegiatan UKM WAPPIM.
Vega mencontohkan, salah satunya melalui Webinar Nasional yang bertajuk "How to be a Pioneer in Global Economic Recovery and Resilience Economic Sustainability in the New Normal Era" pada Desember 2020 lalu dengan peserta jumlah peserta hampir mencapai 300 orang.
"Aktivitas kita memang banyak, ada tiga bidang mulai penulisan, penelitian dan penalaran. Kita buat berbagai bidang karena teman-teman pasti punya kelebihannya masing-masing, maka kita wadahi potensi mereka sesuai dengan minatnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ketiga bidang tersebut, antara lain bidang ECC (English Conversation Club) mewadahi mahasiswa yang berminat mengasah kemampuan berbahasa Inggris. Salah satu aktivitas wajibnya yakni membiasakan anggota untuk melakukan percakapan dengan Bahasa Inggris.
Foto dokumentasi kegiatan UKM WAPPIM.
"Biasanya orang lain takut sama Bahasa Inggris, padahal kalau kita terbiasa kemungkinan bisa jadi lebih mudah. Jadi ECC juga membiasakan teman-teman menggunakan bahasa inggris. Kalau offline dulu ada English Friday. Kalau sekarang ke grup percakapan, konsepnya sama hanya saja medianya berbeda. Supaya berani dan jadi terbiasa," beber mahasiswi Program Studi Akutansi angkatan 2018 itu.
Selanjutnya, ada bidang DE_JOW (The Journalist of Wappim) yang fokus mengembangkan potensi soft skill mulai mendesain, public speaking hingga jurnalistik. Serta bidang ET (Economic Trainning) berfokus pada bidang ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Kita juga mengadakan tentir, semacam kelas informal buat belajar bareng kalau misal mendekati ujian. Jadi ada soal dari dosen kadang juga konsultasi sama dosen untu diskusi lebih lanjut," imbuhnya.
Tak sampai disitu, kegiatan di UKM WAPPIM ini juga meliputi berbagai kegiatan Bakti Sosial seperti mengajar di sekolah, dan kegiatan positif lainnya. Bahkan berkaborasi dengan Organisasi Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) guna melakukan penggalangan dana terkait bencana alam yang sebelum sempat terjadi di beberapa titik Indonesia.
"Dan sekarang kita lagi galang dana untuk Pondok Pesantren di Kota Batu dalam rangka Dies Nataslis. Kita bantu pembangunannya karena sempat berhenti dua tahun. Jadi memang di WAPPIM ini tak hanya fokus di internal tapi juga peduli terhadap masyarakat atau pihak eksternal," tukas Vega.
ADVERTISEMENT
Pun, ia mengaku alasan utamanya mengikuti WAPPIM adalah untuk menambah relasi. Tapi siapa sangka hal tersebut kemudian membawanya bertahan sampai sekarang.
"Sebelumnya ga ada minat untuk Ikut UKM WAPPIM tp karena mungkin lihat teman-temannya asik jadi nyaman. Kalau beberapa orang mikirnya WAPPIM anaknya monoton mungkin belum kenal, padahal banyak yang dipelajari, khususnya mengenal karakteristik orang di organisasi, " tambah dia.
Sementara itu, Wakil Rektor III STIE Malang Kucecwara, Kadarusman menyatakan adanya UKM ini menjadi bagian dari komitmen kampus dalam menerapkan prinsip "Get More Just Study" dimana mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman dan soft skill tak hanya dari segi akademik.
Pun, dukungan kampus juga senantiasa diberikan dengan harapan para mahasiswa dapat menerapkan nilai-nilai ATTITUDE sebagai landasannya. Yakni, Appreciative, Thoughtfulness, Time management, Integrity, Team work, Usefulness, Dedicative, dan Endless learning, sehingga memiliki tata nilai yang unggul.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap teman-teman ini bisa menjadi bagian dari learning proses untuk pendewasaan diri dan menambah soft skill baik, komunikasi, leadership dan jaringan. Sehingga ketika selesai kuliah mereka menjadi lebih kreatif, inovatif dan berdaya saing," tandasnya. (ads)