LKMM FEB Unisma Siapkan Pemimpin Berwawasan Rahmatan Lil Alamin

Konten Media Partner
4 September 2021 8:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri MSi, menjadi narasumber Leadership Management Series bertajuk Kepemimpinan Rahmatan Lil Alamin yang digelar BEM FEB Unisma. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri MSi, menjadi narasumber Leadership Management Series bertajuk Kepemimpinan Rahmatan Lil Alamin yang digelar BEM FEB Unisma. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Sebagai kegiatan lanjutan dari Latihan Kepemimpinan and Manajemen Mahasiswa (LKMM) Series 1 dan 2, BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) mewadahi mahasiswa FEB Unisma dengan Acara Leadership and Management Series 3 bertajuk "Kepemimpinan dan Manajemen dalam Perspektif Rahmatan Lil Alamin", pada 2 September 2021, melalui Zoom meeting.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Prof Dr H Maskuri MSi selaku Rektor Unisma. Kegiatan ini wajib diikuti oleh mahasiswa angkatan 2020 yang dihadiri oleh 900 mahasiswa dari Program Studi Akuntansi, Manajemen, dan Perbankan Syariah.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi, dalam sambutannya mengatakan bahwa mencetak pemimpin sebagai genarasi penerus bangsa yang sejalan dengan visi dan misi Unisma merupakan tugas yang harus diemban oleh FEB Unisma.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana, memberikan sambutan dalam Leadership and Management Series bertajuk Kepemimpinan Rahmatan Lil Alamin. Foto: dok
"Hal ini sebagai perwujudan visi dan misi FEB Unisma yang turut mendukung dalam menciptakan sumber daya manusia unggul untuk Indonesia maju," ujarnya.
Tak lupa, Diana menyatakan bahwa LKMM ini sebagai bagian upaya untuk melatih dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan mahasiswa FEB Unisma sebagai agent of change yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah positif kemajuan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Diana menegaskan bahwa pemimpin itu bisa terwujud karena faktor genetis juga faktor social di mana menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
Ketua BEM FEB Unisma, Yaser Arafat, memberikan sambutan. Foto: dok
"Terakhir karena faktor ekonologis yakni seseorang akan sukses menjadi pemimpin bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan tuntutan lingkungan/ekologisnya," jelasnya.
“Melalui LKMM FEB Unisma inilah proses untuk melatih, pendidikan, mengembangkan bakat yang mungkin sudah dimiliki sejak lahir atau yang tidak memiliki faktor genetis bisa diupayakan melalui pendidikan sehingga memunculkan jiwa kepemimpinan,” imbuhnya.
Mahasiswa sebagai agent of change, kata dia, berperan penting dalam gerakan pembaharuan dan pembangunan negara Indonesia.
Jajaran Dekanat FEB Unisma dan BEM FEB Unisma. Foto: dok
"Kami berharap dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang akan muncul pemimpin-pemimpin nasional yang berkiprah di masyarakat. Untuk itulah mereka harus mampu mencerminkan diri sebagai khalifah di muka bumi yang mampu membawa rahmat bagi alam semesta sebagaimana lanskap kepemimpinan Rasulullah SAW sebagai role model dengan sifat sidiq, amanah, fathonah dan tabligh," harapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, saat ini banyak tantangan yang dihadapi generasi muda, di antaranya derasnya era Revolusi Industri 4.0, informasi yang tak terbendung, belum lagi bahaya radikalisme dan upaya memecah belah bangsa.
"Apakah mampu mahasiswa sebagai agen of change memanifestasikan diri sebagai pemimpin rahmatan lilalamin, visioner, dan dinamis?," tanyanya.
Sementara itu, Prof Dr H Maskuri MSi menyampaikan soal kepemimpinan dalam Islam yang harus amanah, khitmah (pelayan), mas’uliyah, dan ri’ayah.
Dia berpesan, seorang pemimpin jangan pernah lepas dari salat 5 waktu. "Inilah yang harus dijadikan pembelajaran, bahwa seorang pemimpin harus mengetahui situasi dan kondisi dan memiliki prestasi sesuai dengan kemampuan, dan seorang pemimpin harus memiliki tanggung jawab," ucapnya.
Dia berharap, mahasiswa harus memiliki prestasi sehingga menciptakan sumber daya manusia yang intelektual.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, dia memberikan semangat kepada mahasiswa FEB Unisma bahwa untuk menjadi pemimpinan yang rahmatan lilalamin sangatlah berat. Maka, harus ditanamkan sedini mungkin bagaimana generasi muda mampu menjadikan Rasulullah SAW sebagai role model dalam kehidupan sehari-hari.
"Kepemimpinan ala Rasululllah SAW harus mampu meneladani sifat-sifatnya di mana harus harus jujur (siddiq, integritas), pemimpin harus terpercaya (amanah, kredibilitas), pemimpin harus cerdas (fathonah, kapabilitas), dan pemimpin harus terbuka (tabligh, transparansi)," sebutnya.
“Moralitas dan karakteristik tersebut merupakan sesuatu yang melekat, bukan instan dan spontanitas apalagi dibuat-buat. Karena itu syarat-syarat tersebut kelihatan sangat ketat dan berat, di samping memang bersifat tabiat, tetapi juga kriteria tersebut harus diterapkan secara holistik dan tuntas,” pungkasnya.(ads)