Lolos PKM, Mahasiswa Polinema Ciptakan Bortiks Alat Penunjang Halal Tourism

Konten Media Partner
28 Juli 2021 17:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Mahasiswa Polinema yang lolos PKM lewat Teknologi Bortiks / dok.
zoom-in-whitePerbesar
Tim Mahasiswa Polinema yang lolos PKM lewat Teknologi Bortiks / dok.
ADVERTISEMENT
MALANG – Politeknik Negeri Malang (Polinema) kian getol menorehkan pretasi. Diantaranya. melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta, mahasiswa Polinema melakukan inovasi dengan menciptakan alat bernama Bortiks. Yakni merupakan teknologi pendeteksi babi, boraks, formalin maupun pewarna tekstil pada makanan untuk menunjang pengembangan halal tourism.
ADVERTISEMENT
Terdiri dari mahasiswa Prodi D-III Teknik Kimia Nita Uswatun Chasanah Fauziah, mahasiswa prodi D-III Teknik Kimia Putra Muara Siregar, mahasiswa Prodi D-IV Teknik Elektronika Pranda Prasetyo dan mahasiswa Prodi D3 Teknik Telekomunikasi Adian Ilham Ramadhan. Tim ini dibimbing oleh Christyfani Sindhuwati, S.T., M. selaku dosen.
Perencanaan Evaluasi Desain Alat dan Pengujian Sampel Kalibrasi / dok.
Ketua tim Nita Uswatun Chasanah Fauziah, mengatakan inovasi ini dilatarbelakangi adanya perbaikan ekonomi pada masa pendemi yang menyebabkan persaingan pasar meningkat. “Penjual makanan tidak ingin dirugikan oleh kerusakan produk, yang memicu potensi adanya kecurangan dalam penjualan makanan dengan menggunakan pengawet berbahaya seperti boraks dan formalin,” jelas Nita.
Di samping itu, menilik fakta bahwa Indonesia memiliki potensi halal tourism yang besar. Mengingat mayoritas penduduknya beragama Islam. Salah satunya, Pulau Bali yang memiliki alam indah dengan lebih dari 38 destinasi wisata. “Bertempat di ruang laboratorium kimia dasar dan analisa instrumental, Gedung AQ, kami melakukan desain dan pembuatan alat dengan menerapkan prokes. Kami juga berdiskusi secara daring,” imbuhnya.
Perencanaan Evaluasi Desain Alat dan Pengujian Sampel Kalibrasi / dok.
Tak jauh berbeda, Christyfani Sindhuwati, S.T., M.T. menamnahkan bahwa PKM adalah salah satu kegiatan tahunan yang ditunggu mahasiswa sebab, dinilai menjadi media belajar yang tepat untuk mengaplikasikan hardskill dan softskill yang mereka miliki. “Mahasiswa berlomba-lomba menunjukkan kemampuan diri mereka. Saya berharap tim ini dapat memberikan performa terbaik dalam melakukan inovasi Bortiks yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Diketahu, program kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2021 mendatang. Bortiks sendiri memiliki banyak manfaat bagi berbagai pihak. Jika bagi akademik, Bortiks memberikan inovasi baru dalam pembuatan alat uji tes kehalalan makanan yang sehat. Maka, bagi pemerintah, inovasi ini menambah ide dan solusi dalam membangun halal tourism dan mengatasi penyebaran makanan mengandung babi, boraks, formalin, dan pewarna tekstil. Bortiks juga membantu masyarakat untuk menghindari dari makanan yang haram dan berbahaya. (ads)