Konten Media Partner

LP2M UM Launching Rebranding Kampung Kayutangan

14 November 2020 17:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Perkuat Jadi Destinasi Wisata

LP2M UM. Foto: Feni Yusnia
zoom-in-whitePerbesar
LP2M UM. Foto: Feni Yusnia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Menjadi kampus berkarakter, Universitas Negeri Malang (UM) terus berkomitmen melakukan pengabdian masyarakat. Diantaranya, turut mendorong Kampoeng Kajoetangan Heritage sebagai destinasi wisata Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Sekretariat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M ) UM, Dr Ahkmad Munjin Nasih, dalam kegiatan Launching Hasil Rebranding Kampoeng Kajoetangan Heritage, pada Sabtu (14/11/2020).
Menurutnya, rebranding tersebut merupakan hasil dari program penguatan serta pendamping UM terhadap branding Kayutangan yang sudah ada sebelumnya. Juga sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.
LP2M UM. Foto: Feni Yusnia
"Kami melihat bahwa Kampung Kayutangan ini sudah pernah dibranding tapi belum kuat. Dari situ dosen-dosen muda yang punya basic dibidang pariwisata desain, membaca bahwa ini (kayutangan) perlu ada penguatan. Ada survey, penelitian, bekerjasama dengan pokdarwis stakeholder di kayutangan. Kita ajak diskusi, mari ditata bareng-bareng yuk," ujarnya
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan rebranding ini, dikemas dalam bentuk pengembangan prototipe produk untuk promosi dan penerbitan buku.
ADVERTISEMENT
Disamping itu, juga ada proses pendamping kepada masyarakat untuk menguatkan ekonomi UMKM. Seperti, pelatihan batik, pembuatan olahan makanan jaman dulu (jadul), hingga pelatihan pembuatan souvenir.
Untuk mendukung program pendampingan tersebut, pihaknya berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Malang hingga perusahaan dari mitra UM.
Hampir 2 tahun berjalan, LP2M UM berkomitmen akan membawa Kayutangan menjadi destinasi wisata jujugan di jantung Kota Malang.
"Sejauh ini memang masih banyak PR yang harus kita selesaikan. Tapi saya tegaskan bahwa kami LP2M mendampingi dari segi pemberdayaan masyarakat bukan infrastruktur. InsyaAllah awal tahun 2021, SDM ini akan kita ajak diskusi untuk menentukan skala prioritas, jadi tahun depan apa yang akan dilakukan," imbuhnya
Lebih jauh, Akhmad menjelaskan, baik Kota maupun Kabupaten Malang memiliki banyak potensi daerah yang dikembangkan. Sejauh ini, pihaknya sudah memberikan pendampingan kepada 27 Desa di Kabupaten Malang dan 4 kawasan di Kota Malang. Selain Kampung Kayutangan, juga Kampung Sanan.
ADVERTISEMENT
"Sebagai bagian dari Malang, UM harus berkontribusi hadir dalam membantu pemerintah kota," sambung dia
Sementara itu, Kepala Pusat Sosial Humaniora dan Pariwisata LP2M UM, Joko Sayono, memproyeksikan Kampung Kayutangan Heritage bakal menjadi jujugan wisata Kota Malang selayaknya Malioboro.
"Kita akan memotivasi memancing ide kreatif dari SDM kami bekerja sama dengan Pokdarwis mengumpulkan banyak hal terutama barang-barang yang berkaitan dengan destinasi. Seperti spot foto, produk kaos, kita juga melabeli rumah-rumah disana dengan stiker penanda. Dengan harapan, semakin memperkuat daya tarik wisata," jelasnya
Sedangkan Ketua Pokkdarwis Kampung Heritage Kayutangan, Rizal Fahmi, menambahkan jika pihaknya sangat terbantu dengan adanya program pendamping oleh UM tersebut. Mengingat branding yang di lakukan sebelumnya dirasa masih belum optimal.
ADVERTISEMENT
"Proses Pokdarwis sendiri bagaimana membangun kemandirian masyarakat di 3 RW ini agar sadar wisata. Harapannya dengan pendampingan dari akademisi ini, kita bisa melangkah lebih baik," tandasnya
Menurutnya, banyak sisi menarik dari Kampung Kayutangan Heritage ini. Antara lain, sisi layout samping memiliki bangunan yang menarik dengan konsep Hindia Belanda dan sudah berusia sekitar 50 tahun.
Disisi lain, juga ada produk pendukung dari masyarakat dan UMKM. Seperti hiburan keroncong, makanan dan minuman jaman dulu (jadul), mainan, kaos, hingga souvenir lainnya.(ads)