Mahasiswa FEB Unisma Tingkatkan Potensi Organisasi Lewat Workshop Sponsorship

Konten Media Partner
5 Oktober 2021 15:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Workshop Sponsorship FEB Unisma. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Workshop Sponsorship FEB Unisma. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Sponsorship atau istilahnya fund draising merupakan bagian yang paling penting untuk mendukung aktivitas organisasi, baik itu lomba, seminar, konferensi yang tentunya membutuhkan banyak dana.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan sponsor sebagai penopang kegiatan, merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Hal ini membutuhkan kemampuan softskill dan hardskill dari penyelenggara acara.
Untuk itulah, Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) menggelar Workshop Fund Draising atau Sponsorship yang bertema ”Meningkatkan Potensi Diri dalam Bidang Sponsorship”, di Lounge FEB Unisma lantai 1, pada Sabtu (2/10/2021).
Workshop Sponsorship FEB Unisma. Foto: dok
Acara yang diikuti oleh 150 Pengurus Unit Aktivitas Mahasiswa (UAM) FEB Unisma ini dilakukan secara daring dan luring.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Head of International Division Development Faculty of Economics & Business Universitas Islam Malang, Erfan Efendi SPd MPd. Dia merupakan Mentor Student Exchange to Rusia pada tahun 2020-2021 serta pernah mendapatkan penghargaan 3rd Winner The Most Outstanding Student 2012.
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya, dia mengatakan bahwa sponsorship berhubungan erat dengan proposal. "Nah, pola fikir seperti ini yang harus kita rombak. Sebenernya ada cara yang mempermudah kita berkenaan dengan sponsorship, bisa kita sebut dengan prasyarat seperti kata “Start From You”. Nah ini adalah kunci terbesar dalam penggapaian sponsor," sebutnya.
Workshop Sponsorship FEB Unisma. Foto: dok
Kata dia, bentuk dari “Start From You” adalah berupa personal branding, sehingga yang terukir dalam pemikiran adalah bukan meminta melainkan memberi.
"Adanya suatu sponsorship ini terjadi ketika apa yang diinginkan oleh perusahaan tercapai melalui personal branding yang kita punya, sehingga perusahaan akan membayar dengan harga setimpal seperti itu. Mengenali terlebih dahulu apa yang perusahaan A butuhkan, dengan begitu kita bisa mendapatkan feedback yang luar biasa dari perusahaan tersebut," sarannya.
ADVERTISEMENT
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi dalam paparannya menjabarkan bahwa sponsorship atau fund draising merupakan upaya untuk mencari sumber dana kepada penyandang dana dalam mendukung kegiatan yang mana membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu agar mampu menyusun proposal sponsorship dengan baik dan diterima oleh penyandang dana atau mitra kerja sama.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi dalam Workshop Sponsorship yang digelar HMJM FEB Unisma. Foto: dok
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan agar pengurus UAM FEB Unisma meningkatkan kemampuan softskill, khususnya dalam menyusun proposal sponsorship serta mampu bernegoisasi dengan penyandang dana atau mitra kerja sama.
“Sebelum menyetorkan proposal dalam suatu perusahaan tentunya perlu kita lakukan analisis terlebih dahulu mengenali mitra kerja sama atau perusahaan penyandang dana. Bidang usaha perusahaan yang menjadi mitra kerja sama apa? Sifat usahanya apa? Apakah bergerak di bidang usaha yang legal atau ilegal? Nah, kita bisa mengetahui hal tersebut dengan melihat dari list dalam OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Apabila terdaftar di sana maka jelas perusahaan tersebut legal begitupun sebaliknya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Diana menjelaskan bahwa dalam penyusunan proposal sponsorship perlu memperhatikan pentingnya kegiatan yang dilakukan, visi kegiatan, contoh produk, perkenalan profil, dan jadwal kegiatan.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana bersama peserta Workshop Sponsorship. Foto: dok
"Jangan lupa sertakan surat pengantar dari kampus sebagai bukti legalitas proposal kita. Jika hal tersebut sudah terbentuk maka langkah selanjutnya membangun softskill untuk bernegoisasi dan kemampuan presentasi. Hal ini membutuhkan rasa empati, mengenal diri, dan komunikasi persuasif," jelasnya.
"Pondasi dalam bernegosiasi adalah komunikasi persuasif di mana kedua pihak memiliki kesamaan fisiologis dan kesamaan berkata-kata," imbuhnya.
Kata dia, negosiasi juga penting karena seringkali proposal sponsorship ditolak karena terlalu ambisi dan menekan pihak sponsor.
"Maka, gunakanlah negosiasi agar bisa muncul kesepakatan kedua belah pihak. Perhatikan juga adab berbicara kita dan ciptakan suasana yang nyaman dengan pihak sponsor. Penguasaan public speaking yang baik ketika bertemu calon pemberi dana menjadi modal kita agar pengajuan dana kita kepada sponsor bisa diterima," imbaunya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua HMJM FEB Unisma, Abdullah Aslim berharap kegiatan ini sebagai pembekalan dalam membidik instansi atau perusahaan yang dijadikan sponsor dalam kegiatan-kegiatan di UAM yang dicanangkan oleh seluruh pengurus.
“Kegiatan ini lebih dikhususkan pada internal UAM sebagai bekal nanti ketika mencari sponsor, bagaimana strategi untuk menggaet pihak sponsor untuk menerima proposal kita, seperti bagaimana dalam berkomunikasi, sikap, dan lainnya,” jelasnya.(ads)