Mahasiswa KKN UM Ubah Limbah Jeruk Jadi Pestisida Alami

Konten Media Partner
26 April 2021 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Jeruk Menjadi Pestisida Alami untuk Membasmi Hama. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Jeruk Menjadi Pestisida Alami untuk Membasmi Hama. Foto: dok
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (UM) yang dibimbing oleh Andika Bagus Nur Rahma Putra SPd MPd, kembali membuat langkah kreatif.
ADVERTISEMENT
Kali ini, Nur Laila Indra S selaku penanggung jawab beserta 3 anggota lain yakni Niken Satiti, Saniatuz Zulfa, dan Yasotama Osa Jinendra, melaksanakan sosialisasi pemanfaatan limbah jeruk menjadi pestisida alami untuk membasmi hama, di Balai Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada Sabtu lalu (13/04/2021).
"Desa Selorejo terkenal dengan agrowisata petik jeruknya. Dengan memperhatikan potensi tersebut, mahasiswa KKN UM menawarkan ide kreatif mereka untuk menyulap limbah kulit jeruk menjadi suatu produk pestisida organik yang jauh lebih bermanfaat," ujar Andika.
Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Jeruk Menjadi Pestisida Alami untuk Membasmi Hama. Foto: dok
"Selain dapat mengurangi limbah kulit jeruk yang terbuang sia-sia, pestisida organik dari kulit jeruk ini dapat dikatakan alternatif yang ramah lingkungan dan layak dicoba," imbuhnya.
Andika mengatakan, kandungan vitamin C dan pestisida yang ada pada kulit jeruk memiliki tingkat toksisitas rendah, sehingga tidak meracuni mahkluk hidup lainnya namun cukup efektif untuk mengurangi nafsu makan hama serangga.
ADVERTISEMENT
"Bahkan pestisida organik ini dapat diandalkan untuk mengatasi Organisme Perusak Tanaman yang telah kebal pada pestisida kimia. Prinsipnya hampir sama dengan nyamuk yang tidak menyukai aroma citrus, pestisida organikpun bekerja demikian," jelasnya.
Dia menambahkan, keunggulan lain dari pestisida organik ini adalah terletak pada cara pengolahannya yang sederhana dan dengan alat yang mudah ditemui.
Awalnya, sosialisasi ini juga dibarengi dengan satu sosialisasi yang bertemakan sama, yakni mengubah kulit jeruk menjadi hand sanitizer kemudian dilanjutkan dengan pestisida.
Pemateri tak lain adalah mahasiswa KKN UM Selorejo itu sendiri yang menjadi penanggung jawab program.
"Tidak hanya penyampaian materi saja, mahasiswa KKN UM Selorejo juga mendemonstrasikan cara membuat pestisida tersebut. Dari demonstrasi tersebut nantinya para warga dapat mencobanya sendiri di rumah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Peserta sosialisasi terlihat cukup antusias berpartisipasi dalam sesi pertanyaan terkait pengolahan, bahan, serta daya tahannya. Mahasiswa KKN UM Selorejo pun juga menyampaikan tips-tips dalam membuat pestisida tersebut, baik tentang jenis jeruk dan jumlahnya, air panas yang digunakan, serta agar untuk berhati-hati dalam membuka pestisida yang sudah jadi untuk meminimalisir kontak dengan gas yang terkandung dalam wadah pestisida tersebut," sambungnya.
Melalui sosialisasi ini, mahasiswa KKN UM Selorejo berharap agar program ini dapat diimplementasikan oleh warga sekitar. Baik untuk menunjang perawatan tanaman jeruk ataupun tanaman lainnya dari serangan hama.
"Kami juga berharap agar produk ini dapat dijadikan sebagai komoditas baru khusus Desa Selorejo yang terkenal dengan jeruknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa program ini juga dapat meningkatkan perekonomian warga Desa Selorejo," inginnya.
ADVERTISEMENT
"Keunggulan lain dari pestisida organik ini adalah terletak pada cara pengolahannya yang sederhana dan dengan alat yang mudah ditemui. Dengan demikian ide kreatif pestisida organik ini sangat membantu Kepala Desa Selorejo dalam memberdayakan warganya dengan lebih produktif dan inovatif," pungkasnya.(ads)