Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang Ajarkan Budidaya Tanaman Vertikultur

Konten Media Partner
26 Juli 2022 9:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Pada Siswa SD dengan Memanfaatkan Botol Bekas

Keseruan siswa kelas 4 SDN Sumberdem menerima pelatihan kreativitas dari mahasiswa KKN program reguler UM. Foto / dok
zoom-in-whitePerbesar
Keseruan siswa kelas 4 SDN Sumberdem menerima pelatihan kreativitas dari mahasiswa KKN program reguler UM. Foto / dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Reguler Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan pelatihan pembuatan tanaman vertikultur dengan media botol plastik bekas kepada 36 siswa SDN 1 Sumberdem, Wonosari, Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
Pemilihan tema pelatihan tersebut diambil sebagai wujud pemanfaatan sampah plastik menjadi pengganti wadah bercocok tanam di rumah. Selain itu, teknik vertikultur dinilai mudah diterapkan oleh para siswa untuk mengisi hari libur mereka.
“Kami mengambil proker ini setelah berfikir terkait kegiatan yang mungkin dapat dilakukan adik-adik guna mengisi waktu liburan mereka dengan sesuatu yang bermanfaat. Kemudian terfikirkan untuk mengajarkan mereka cara menanam tanaman sederhana dengan teknik vertikultur ini,” terang Koordinator Desa kelompok KKN Desa Sumberdem, Fajar Wahyudi.
Vertikultur sendiri, merupakan teknik bercocok tanam dengan media atau lahan yang sempit dengan memanfaatkan bidang vertikal sebagai medianya.
Teknik ini dapat dilakukan jika lahan pekarangan rumah terlalu sempit namun ingin dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
ADVERTISEMENT
Kelebihan dari teknik vertikultur ini ada dalam hal efisiensi penggunaan lahan serta memudahkan dalam hal perawatan. Tanaman vertikultur juga mudah untuk dipindahkan karena sudah berada di suatu wadah tertentu.
Sedangkan, jenis tanaman yang dapat dijadikan bibit vertikultur adalah jenis tanaman ringan seperti cabe, sawi, tomat, pakcoy, dan beberapa tanaman sejenis lainnya.
Pemilihan botol plastik bekas sebagai media tanam adalah salah satu upaya pencegahan pencemaran lingkungan akibat sampah plastik.
Apalagi, sampah plastik merupakan sampah yang tidak dapat terurai sepenuhnya dan memerlukan waktu yang relatif lama untuk terurai. Sampah botol plastik juga menjadi salah satu penyebab bencana banjir karena dapat menyumbat saluran air sehingga air akan meluap.
Ditambahkan Fajar, program ini dilaksanakan dengan mengambil partisipan dari adik-adik kelas 4 SDN 1 Sumberdem yang berjumlah 36 anak. Kegiatan dilaksanakan dengan mengambil jam kosong para siswa di tengah penantian pembagian rapot kenaikan kelas.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dilakukan di halaman sekolah tepatnya di depan ruang guru SDN 1 Sumberdem, pada pukul 09.00-09.45 WIB. Acara dipandu langsung oleh tim KKN UM Desa Sumberdem yang dibina Andika Bagus Nur Rahma Putra selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Adapun penanggungjawab program kerja ini yaitu Jihan Enjelika Nadya Sari dan dibantu oleh Moh. Nauval Alfarizi, Silvia Lia Handoyo, serta anggota dari kelompok KKN UM Desa Sumberdem lainnya.
"Acara berjalan dengan lancar meskipun terdapat sedikit kegaduhan dari adik-adik. Namun hal ini dapat teratasi dengan bantuan dari kerja sama anggota kelompok KKN," terangnya.
Proses pembuatan vertikultur yang relatif mudah membuat adik-adik semangat dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Selain itu, bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan vertikultur ini juga relatif mudah didapatkan, seperti botol plastik bekas.
ADVERTISEMENT
Bahan-bahan lainnya, seperti tanah, pupuk, bibit tanaman, dan peralatan lain sudah disediakan oleh mahasiswa kelompok KKN. Bibit tanaman yang disediakan pada kegiatan kali ini adalah bibit sawi.
Para siswa cukup membawa botol plastik bekas dan gunting untuk memotong pola botol yang akan digunakan sebagai media tumbuh tanaman.
Salah satu mahasiswa dan siswa tengah bekerjasama sama membuat tanaman vertikultur. Foto / dok
Lantas, langkah-langkah dalam pembuatan tanaman vertikultur ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan seperti botol plastik bekas, gunting, cutter, paku, spidol,  tanah, pupuk kandang, bibit tanaman, dan juga air.
2. Buat pola berbentuk persegi panjang pada botol plastik bekas menggunakan spidol dengan luas kira-kira 6 x 15 cm tepat di bagian tengah botol.
3. Ketika membentuk pola, lubangi botol dengan cutter  terlebih dahulu lalu lanjutkan memotong botol sesuai pola dengan menggunakan gunting
ADVERTISEMENT
4. Jangan lupa untuk membuat beberapa lubang dengan menggunakan paku pada bagian sisi bawah. Lubang ini diperlukan sebagai saluran air dan udara pada tanaman.
5. Setelah media tanam siap, isi botol dengan campuran tanah dan pupuk kandang.
6. Setelah botol terisi tanah, tabur bibit tanaman yang sudah disiapkan sebelumnya. Bibit yang digunakan tidak perlu terlalu banyak, hanya butuh 2-3 biji dalam satu media tanam.
7. Langkah terakhir adalah beri air secukupnya pada tanaman untuk membantu bibit tumbuh.
8. Siram tanaman secara berkala dan letakkan di tempat yang terkena sinar matahari.
Pada kegiatan ini, pembuatan pola dan pemotongan botol plastik dilakukan oleh mahasiswa KKN UM dikarenakan terlalu beresiko untuk anak-anak dalam menggunakan cutter dan juga untuk menghindari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama kegiatan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Selebihnya, semua langkah yang sudah dijelaskan di atas dilakukan sendiri oleh adik-adik siswa kelas 4 dengan arahan langsung dari penanggungjawab acara yaitu Jihan Enjelika dan dibantu oleh mahasiswa KKN lain. Para siswa berbaris dengan rapi dan tertib saat menunggu giliran untuk mengisi botol dengan tanah dan pupuk kandang.
Setelah kegiatan usai, para siswa membawa pulang hasil vertikultur ke rumah mereka masing-masing.
Jihan Enjelika turut menambahkan, cara perawatan tanaman vertikultur kepada adik-adik siswa kelas 4.
“Adik-adik, nanti kalau sudah sampai rumah tanamannya di taruh di luar ya, ditaruh di halaman rumah biar dapat sinar matahari. Tapi sesekali dipindah ke tempat yang redup, jangan terus terusan kena matahari apalagi kehujanan terus. Sesekali kalau semisal kalian lihat tanamannya perlu air, kalian kasih air secukupnya aja ya pokoknya tanahnya terlihat basah itu sudah cukup,” papar Jihan.
ADVERTISEMENT
Dilaksanakannya pelatihan pembuatan vertikultur ini diharapkan para siswa mampu menerapkan dan melakukannya sendiri saat di rumah guna mengisi hari libur mereka dengan sesuatu yang bermanfaat.
Di sisi lain, juga membantu dalam penyelamatan lingkungan dengan ikut mengurangi sampah plastik terutama sampah botol plastik yang dapat berbahaya bagi lingkungan untuk jangka panjangnya.
Hasil dari bercocok tanam teknik vertikulur juga dapat dimanfaatkan sendiri, seperti tanaman sawi yang dapat digunakan sebagai sayuran saat waktu panennya telah tiba.