Mahasiswa Menulis | Pengingat Bagi Kaum Muda

Konten Media Partner
7 April 2019 9:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemuda. (foto: pixabay).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemuda. (foto: pixabay).

oleh Alfian Wahyudi*

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nasi sudah menjadi bubur. Itulah sebuah peribahasa yang mungkin banyak orang sudah mafhum. Peribahasa tersebut memberikan makna bahwa sesuatu yang mungkin sudah terlampaui terjadi, takkan mungkin bisa terulang atau kembali lagi seperti semula. Seperti halnya nasi yang telah menjadi bubur.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan massa muda, semua orang yang sudah berusia di atas tiga puluh lima tahun, mungkin sudah mengalami berbagai pengalaman yang pernah terjadi disaat masih berusia antara tujuh belas tahun hingga tiga puluh tahun. Baik itu pengalaman yang baik atau pengalaman yang cukup buruk.
Masa muda adalah masa yang bisa dibilang penuh keemasan, karena di masa tersebut merupakan masa-masa yang cukup asyik untuk bermain. Di tahun 2019 ini adalah masa di mana para anak-anak muda dikatakan pemuda Milenial, karena di tahun ini, cenderung banyak pemuda lebih banyak menggunakan gadget canggih lainnya dari berbagai merk sebagai teman hidupnya yang cukup setya. Mengapa penulis mengatakan demikian, ya karena di zaman sekarang pemuda tidak akan pernah terlepas dari kecenderungannya dalam bermain handphpne, yaitu dengan adanya handphone android. Dalam sebuah video yang penulis unggah di Youtube yang berjudul Masa muda takkan pernah kembali telah menjelaskan bahwa masa muda akan menjadi suatu kebanggaan jika masa muda tersebut selalu diisi dengan hal-hal yang positif.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, masa muda juga akan menjadi sebuah penyesalan besar jika selalu diisi dengan hal-hal yang kurang bermanfaat tentunya. Dan yang menjadi permasalahan utama bagi anak-anak muda sebenarnya bukan soal uang atau materi lainnya, tetapi waktu. Waktu merupakan suatu kesempatan terbaik untuk membenahi diri mulai usia dini, jika waktu selalu disia-siakan dengan hal-hal yang kurang bermanfaat, maka tunggulah hasil akhirnya yang akan berbuah penyesalan.
Zaman sekarang adalah zaman di mana para anak-anak muda mulai dibius atau diracuni oleh media sosial. Maraknya berbagai aplikasi yang menyuguhkan berbagai hiburan yang sangat menarik, membuat generasi pemuda yang perlahan demi perlahan mulai lupa akan dirinya, untuk apa dia hidup dan apa peran mereka terhadap masyarakat untuk selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dari apa yang penulis uraikan tersebut setidaknya kita bisa menyadari serta mengambil sebuah pelajaran akan apa yang sudah menjadi kewajiban yang harus kita lakukan sekarang terutama di usia yang masih sangat muda. Mungkin bagi kita semua yang masih berusia 19, 24, atau 27 tahun, belum terlambat bagi diri kita semua untuk membenahi masa depan. Karena masa depan perlu diperhatikan mulai dari sekarang, tentunya melalui segala proses yang bernilai positif serta harus dilakukan terus menerus secara konsisten dan kuncinya adalah waktu. Mewujudkan masa depan yang lebih baik, sukses dan berkualitas, kuncinya hanyalah ada pada waktu.
Selama kita bisa memanfaatkan waktu tersebut dengan baik, maka suatu keberhasilan akan mudah kita dapatkan. Penyesalan memang datangnya di belakangan, dan ini sifatnya mutlak. Maka sebelum kita menyesal, coba renungkan di lima, sepuluh atau dua puluh tahun ke depan kita mau membuat apa dan jadi apa.
Foto penulis.(foto. dokumen).
ADVERTISEMENT
*Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Agama Islam Semester Delapan di Universitas Islam Malang. Menulis, membaca dan olahraga adalah hobinya.
__________________________________________
Catatan: tulisan ini merupakan bagian dari program Mahasiswa Menulis, yang diselenggarakan oleh Tugumalang.id. Berikut informasi detail tentang program ini: