Mahasiswa UIN Malang Ajak Masyarakat Buat Selai Kulit Pisang dan Teh Daun Kelor

Konten Media Partner
5 Agustus 2022 14:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Terlibat di KKN KNMB di Papua

Proses pengolahan kulit pisang dan daun kelor. Foto / dok
zoom-in-whitePerbesar
Proses pengolahan kulit pisang dan daun kelor. Foto / dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Kolaborasi Nusantara Moderasi Beragama (KKN KNMB) 2022 di Papua. Program ini sudah berjalan tiga pekan, dari rencana 40 hari yang dicanangkan .
ADVERTISEMENT
Selama itupun, berbagai kegiatan sudah terealisasi dengan baik, di antaranya program pengembangan usaha mikro kecil dan menegah (UMKM). Pelatihan UMKM ini dilaksanakan di gedung serbaguna Desa Sabron Sari, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura (3/8/2022) lalu.
Jiharudin, peserta KKN asal UIN Malang menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu tujuan dari KKN KNMB di Papua.
“Alhamdulillah kegiatan ini mendapat banyak antusias dari masyarakat khususnya ibu-ibu, terlihat dari semangat mereka mencatat bahan dalam proses pembuatan produk,” ujarnya .
Foto bersama usai acara pelatihan KKN KNMB di Papua. Foto / dok
Menurut mahasiswa Jurusan Psikologi yang sekaligus Ketua Divisi Humas dalam KKN KNMB ini, sebelum pelatihan digelar telah diadakan diskusi terlebih dahulu dengan masyarakat untuk mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan demi kelancaran kegiatan.
"Kami selalu mengadakan diskusi sebelum program digelar agar masyarakat terlatih untuk terlibat secara emosional,” tambah dia.
ADVERTISEMENT
Ditambahkan Rahmawati dari Dharma Wanita IAIN Fattahul Muluk, pelatihan UMKM ini mendemonstrasikan pembuatan olahan makanan berbahan pisang dan daun kelor kepada warga kampung.
“Pohon pisang dan kelor merupakan tanaman yang melimpah ruah di wilayah ini. Pemanfaatan bahan baku yang mudah ditemukan, akan diolah menjadi dua produk unggulan, keripik pisang rasa milo dan selai kulit pisang,” terangnya.
Foto produk olahaan kulit pisang dan teh daun kelor. Foto / dok
Sebab itu, pihaknya berkeinginan untuk membantu masyarakat agar dapat meningkatkan nilai guna kulit pisang dan daun kelor yang sebenarnya memiliki potensi nilai jual.
“Masyarakat selama ini menganggap kulit pisang sebagi sampah, padahal manfaatnya banyak. Di antaranya membuat olahan keripik kulit pisang dengan mengkombinasikan dengan beberapa varian baru,” beber dia.
Dalam pelatihan ini, mahasiswa KKN juga memberikan cara bagaimana mengolah daun kelor menjadi produk teh daun kelor.
ADVERTISEMENT
“Daun kelor diolah menjadi produk unggulan teh daun kelor untuk menjadi minuman pendamping sehari-hari masyarakat. Produk ini sudah dilengkapi dengan cara packaging dan juga keterangan expired date-nya,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa manfaat lain dari olahan teh daun kelor sangat banyak.
Terlebih, selain memiliki manfaat kandungan gizi tinggi, proses pembuatan olahan daun kelor ini terbilang mudah. Utamanya, proses mengeringkan daun kelor sampai tidak ada kandungan airnyaa.
Setelahnya, daun yang sudah disangrai cukup ditumbuk dan dimasukkan kedalam kantong teh yang sudah disediakan, lalu teh daun kelor sudah siap disajikan.
Kepala Desa Sabron Sari, Marwan Hasyim menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “Saya berpesan kepada masyarakat di sini untuk melanjutkan kegiatan ini meski adik-adik mahasiswa pulang kembali ke kampus” kata dia.
ADVERTISEMENT
"Kami juga dapat pengetahuan baru terkait pengembangan dan pembuatan produk UMKM yang didemonstrasikan oleh adik-adik mahasiswa, khususnya dalam pembuatan olahan keripik pisang aneka rasa dan teh daun kelor,” sambungnya.
Sedangkan, Dosen Pembimbing Lapangan dari IAIN Fattahul Muluk, Ika Putra Viratama berpesan agar mahasiswa KKN KNMB dapat membuat tim untuk mensosialisasikan produk olahan tersebut. “Silahkan bentuk tim sebagai tindak lanjut untuk produksi kedepannya, dapat berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai izin edar untuk pemasarannya agar produk ini tidak putus,” paparnya.