Mahasiswa Unikama Jadi Penerima Bantuan Transfer Kredit Internasional

Konten Media Partner
2 Juli 2021 12:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Internasional Relations Office Unikama, Ayu Liskinasih MPd. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Internasional Relations Office Unikama, Ayu Liskinasih MPd. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Perlahan tapi pasti, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) terus mendedikasikan diri sebagai kampus unggulan. Termasuk dengan mendukung pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dibuktikan melalui sederet prestasi dan keberhasilannya lolos berbagai program pendanaan pemerintah.
Terbaru, dua mahasiswa Unikama baru saja menjadi penerima bantuan Transfer Kredit Internasional. Mereka adalah Elisabet Dyah Widyawati dari Prodi Sastra Inggris dan Siti Annisa dari Prodi Bimbingan dan Konseling.
Kegiatan pertukaran mahasiswa ke Universiti Utara Malaysia tahun 2019. Foto: dok
Kepala International Relations Office Unikama, Ayu Liskinasih MPd, menjelaskan bahwa program bantuan Transfer Kredit Internasional merupakan hibah penyelenggaraan program pertukaran mahasiswa ke perguruan tinggi lain di luar negeri yang didanai oleh Kemendikbud.
"Unikama sangat mendukung pelaksanaan program MBKM, khususnya hak mahasiswa untuk belajar di luar Prodi dan Perguruan Tinggi. Kami bersyukur setelah melalui seleksi yang cukup panjang, dua mahasiswa kami berhasil diterima untuk belajar selama satu semester di Universiti Utara Malaysia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Ayu, proses perolehan hibah ini tidaklah mudah. Sebab, Unikama harus bersaing dengan banyak fakultas melalui seleksi proposal ke Ditjen Belmawa Dikti Kemdikbud.
"Sedangkan, di internal Unikama juga dilakukan seleksi bahasa dan akademik mahasiswa, kemudian diusulkan ke universitas mitra di luar negeri," lanjutnya.
Lebih jauh, sambung Ayu, program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan mahasiswa berinteraksi dengan mahasiswa dan masyarakat di luar negeri, sehingga dapat melatih hard skills dan soft skills mahasiswa, menguatkan jejaring, dan meningkatkan pemahaman sosial budaya.
Bagi lembaga, program ini akan menjadi praktik baik pelaksanaan kredit transfer internasional dan menguatkan jalinan kerja sama internasional secara berkelanjutan.
"Dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat memfasilitasi lebih banyak mahasiswa untuk merasakan atmosfer pembelajaran di luar negeri, sehingga dapat meningkatkan kompetensi dan wawasan mahasiswa serta mengantisipasi derasnya persaingan global dalam berbagai aspek," tandasnya.(ads)
ADVERTISEMENT