news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Malang Corruption Watch Sebut Wali Kota Tak Serius Atasi Corona

Konten Media Partner
10 Juli 2020 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi MCW. Foto: Ulul Azmi.
zoom-in-whitePerbesar
Aksi MCW. Foto: Ulul Azmi.
ADVERTISEMENT
MALANG - Meroketnya angka kasus positif COVID-19 di Kota Malang mendapat sorotan tajam dari Malang Corruption Watch (MCW). MCW menyebut Wali Kota Malang tak serius menangani pandemi COVID-19, dalam aksi unjuk rasanya, pada Jumat (10/7/2020),
ADVERTISEMENT
Jubir Aksi MCW, Abdul Hanif, menyebut kebijakan-kebijakan Pemkot Malang selama pandemi hanya sekedar gimmick dan seremonial belaka.
''Biar keliatan kerja aja. Arah kebijakannya tidak ada yang jelas. Kemana? Seperti apa?,'' ungkapnya usai menggelar unjuk rasa.
Aksi MCW. Foto: Ulul Azmi.
Hanif membeberkan, hingga saat ini publik tidak dapat mengakses dokumen pelaksanaan anggaran (DPA). Dimana di dalamnya menjelaskan rincian dan indikator besaran anggaran untuk apa saja.
Berdasar pada informasi yang didapat MCW, anggaran belanja tidak terduga untuk COVID-19 mencapai hampir Rp 70 miliar. Artinya, dalam setiap kebijakannya, Pemkot tidak memiliki ukuran dan arah yang jelas.
''Sementara, publik hanya dibanjiri informasi anggaran corona yang berubah-ubah setiap waktunya,'' tegasnya.
Aksi MCW. Foto: Ulul Azmi.
MCW juga mendapati gelontoran dana untuk pandemi ini sebesar Rp 124 miliar. Nyatanya, sebut Hanif, anggaran baru terserap sekitar 33 persen atau sekitar Rp 41 miliar saja, yang berarti dana hanya digunakan secara insidentil.
ADVERTISEMENT
''Artinya ada cara pandang yang tidak logis dari pemerintah dalam menangani corona. Contohnya, PSBB itukan ada untuk menekan persebaran virus. Nyatanya di saat kasus terus meningkat, PSBB malah diakhiri,'' terangnya.
Dalam masa krisis seperti ini, seharusnya yang tampak dari seorang Wali Kota adalah kepekaan terhadap apa yang dialami masyarakatnya.
Sebab itu, MCW menuntut Wali Kota Malang untuk segera mempublikasikan data DPA. Keberadaan DPA ini akan membuat jelas apa sasaran yang hendak dicapai, fungsi, program, dan anggaran.