Malang jadi Kota Kreator, Sudah Ada 151 Perusahaan Game dan Aplikasi

Konten Media Partner
3 Agustus 2019 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang Sutiaji dalam acara Bekraf Developer Day (BDD) di Harris Hotel and Conventions Malang, Sabtu (3/8). Foto : Mochamad Sadheli/tugumalang.id.
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang Sutiaji dalam acara Bekraf Developer Day (BDD) di Harris Hotel and Conventions Malang, Sabtu (3/8). Foto : Mochamad Sadheli/tugumalang.id.
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Keseriusan pemerintah Kota (pemkot) Malang dan Deputi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam memberi jalan bagi kreator game maupun aplikasi mulai ditunjukkan. Sabtu (3/8), sebanyak 1000 peserta hadir dalam Bekraf Developer Day (BDD) di Harris Hotel & Conventions Malang. Mereka yang datang berkesempatan belajar langsung dari berbagai pelaku developer lokal dan stakeholder yang telah sukses. Diantaranya Dicoding, Amazon Web Services, Premier League Indonesia, IBM dan Tokopedia.
ADVERTISEMENT
Selain berbagi pengalaman dalam berkarya, BDD juga diisi oleh Rudi Suryadi untuk mengembangkan di pasar global melalui cloud. "Pemasaran aplikasi dan game sudah harus global, salah satunya melalui cloud," terang pemateri tren industri dalam membangun mobile app dan game app yang handal di cloud ini.
Suasana Bekraf Developer Day (BDD) di Harris Hotel and Conventions Malanh, Sabtu (3/8). Foto : Mochamad Sadheli/tugumalang.id.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menegaskan jika pemkot Malang terus berupaya agar dunia kreatif di Malang, termasuk subsektor gim dan aplikasi terus bermunculan. Pasalnya, hingga saat ini terdapat lebih dari 4.800 lulusan sarjana dari 21 perguruan tinggi dengan jurusan berkaitan subsektor tersebut. Di mana dalam kurun dua tahun terakhir, perusahaan game dan aplikasi di Malang tumbuh menjadi 151 perusahaan.
Dari data yang ada, setidaknya kedua subsektor kreatif ini mampu menyerap lebih dari 2.200 tenaga kerja, 624 personal linear yang aktif. "Keberadaan pasar adalah tugas dari pemerintah, itu juga bentuk apresiasi pemda dengan memberi ruang para kreator di Malang," tegasnya. Pasalnya, akumulasi potensi industri lokal subsektor kreatif ini luar biasa. Terlebih, pemkot Malang beri 181 miliar untuk potensi kreatif di daerahnya.
ADVERTISEMENT
Senada dengannya, Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari berkeyakinan adanya BDD mampu memicu semangat berkarya. "Secara kuantitas, Indonesia masih kurang dan Malang ini kota yang menghasilkan kreator muda potensial di sektor game dan aplikasi," terangnya. Berbicara soal pasar, dia yakin developer lokal mampu bertahan menghadapi persaingan. Menurutnya, start up yang dibutuhkan adalah mereka yang mampu mengatasi permasalahan lokal. "Permasalahan ini yang bisa dan memahami untuk diatasi adalah developer asli Indonesia," tandasnya.
Reporter : Mochamad Sadheli
Editor : Irham Thoriq