Malang Raya Zona Merah, ICU dan Ruang Isolasi Kian Sesak

Konten Media Partner
10 Juli 2021 15:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadinkes Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Kadinkes Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Malang Raya sejak 06 Juli 2021 lalu telah ditetapkan sebagai zona merah penyebaran COVID-19. Artinya, tingkat penyebaran COVID-19 di Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu kian mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT
"Sesuai dengan tanggal rilis yang kemarin pada 06 Juli 2021, Malang Raya itu memang zonanya sudah merah. Ini berdasarkan data dari bed occupancy rate atau keterpakaian tempat tidur COVID-19," terang Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo, beberapa waktu lalu.
Bahkan, Arbani mengungkapkan bahwa ruang ICU dan ruang isolasi untuk pasien positif COVID-19 di beberapa rumah sakit di Kabupaten Malang mulai penuh sesak.
"Untuk ICU COVID-19 kita sudah (terpakai) di atas 90 persen, untuk (ruang) isolasi COVID-19 kita sudah 75-76 persen," ungkapnya.
Pria yang mengawali karir sebagai dokter gigi ini juga mengungkapkan, kecamatan-kecamatan yang dekat dengan daerah perkotaan adalah penyumbang terbanyak pasien positif COVID-19 di Kabupaten Malang.
"Sebenarnya yang paling banyak adalah daerah-daerah perkotaan atau kecamatan-kecamatan yang agak (dekat) perkotaan seperti Singosari, Lawang, Pakis, Karangploso, Dau, Kepanjen," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang adalah dari segi bed occupancy rate, jadi Pemkab Malang akan meningkatkan atau menambah tempat tidur untuk pelayanan COVID-19 di rumah sakit.
"Kami Pemerintah Kabupaten Malang sudah menggelontorkan anggaran untuk menambah tempat tidur. Kita sudah belanja kurang lebih 100 tempat tidur untuk membantu rumah sakit. Kita juga belanja alat-alat kesehatan utamanya alat bantu nafas seperti High and Flow Nasal Cannula Ventilator Plus Ventilator," ujarnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang juga akan membantu SDM (Sumber Daya Manusia) di RS. Namun, Arbani mengatakan tetap ada keterbatasan terkait SDM di Dinas Kesehatan.
"Ini kita sulit mencari dengan kondisi COVID-19 yang meledak. Jadi, kita sampaikan pada rumah sakit untuk melayani COVID-19 agar bisa displit tenaga-tenaga kesehatan di rumah sakit supaya penanganan COVID-19 tetap bisa dimaksimalkan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT