Malang Siap Jadi Kota Metropolitan Berbasis Budaya

Konten Media Partner
31 Maret 2022 15:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sinergi Pemerintahan Kota Malang bersama DPRD Kota Malang. Foto: Feni Yusnia
zoom-in-whitePerbesar
Sinergi Pemerintahan Kota Malang bersama DPRD Kota Malang. Foto: Feni Yusnia
ADVERTISEMENT
MALANG - Rapat Paripurna DPRD Kota Malang terkait agenda Peringatan HUT ke-108 Kota Malang berlangsung istimewa, pada Kamis (31/3/2022). Nampak seluruh jajaran eksekutif maupun legislatif mengenakan pakaian adat malangan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang dihadiri Wali Kota Malang, Sutiaji; Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko; Ketua DRPD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika; hingga jajaran Forkopimda ini dibuka dengan persembahan paduan suara dari siswi SMPN 3 Kota Malang dan tarian tradisional dari SMPN 4 Kota Malang.
Made mengatakan, HUT Kota Malang ke-108 ini adalah pijakan. Mengingat perayaan ini juga bertepatan dengan pengajuan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Tarian tradisional dari siswi SMPN 3 Kota Malang menjadi pembuka kegiatan. Foto: Feni Yusnia
"Peringatan (HUT) ini kebetulan ada pengajuan Ranperda perubahan tata ruang wilayah di Kota Malang. Sehingga dijadikan pijakan Kota Malang ini mau dibawa ke mana," jelasnya.
Pihaknya berharap, Kota Malang dapat segera menjadi kota metropolitan yang berbasis budaya. Terutama dengan kepopuleran Kota Malang Sebagai Kota Wisata, Pendidikan, dan Kebudayaan.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan suatu yang mustahil untuk kita capai. Kita siap menjadi penyangga Jawa Timur lewat Kota Malang sebagai kota kedua metropolitan setelah Surabaya," ujarnya.
Jajaran eksekutif dan legislatif Kota Malang. Foto: Feni Yusnia
Di samping itu, DRPD Kota Malang juga tengah bersiap untuk menganggarkan perbaikan infstruktur untuk segera mengatasi permasalahan jalan berlubang dan banjir.
"Semua itu menjadi masukan kita dan sebentar lagi ada pelemparan UAPPS APBD 2023, setelah itu ada APBD, perubahan APBD 2023. Di sinilah kesempatan kita untuk menganggarkan perbaikan infrastruktur yang diperlukan," sambungnya.
"Sudah jelas, masalah mendasar banjir harus segera kita atasi. Kita menginginkan APBD 2023 sifatnya prioritas jangan di ecer-ecer tapi fokus pada yang harus diselesaikan sampai tuntas," ujarnya.
ads
Sutiaji menambahkan bahwa HUT kali ini merupakan sebuah keistimewaan setelah dua tahun belakangan terjebak di tengah pandemi COVID-19. Hal ini seiring dengan banyaknya capaian kemajuan pembangunan terus meningkat, baik dari segi perekonomian, kesehatan, hingga pendidkan.
ADVERTISEMENT
"Kami berkeyakinan mampu mewujudkan Kota Malang bermartabat," ujarnya.
Lima prioritas pembangunan di Kota Malang tahun 2023 yakni pemenuhan target kinerja penyelenggaraan daerah; penguatan branding Kota Malang; penuntasan masalah utama (banjir, kemacetan, dan pengangguran); penguatan ketahanan sistem kesehatan masyarakat pasca pandemi; dan aktivasi perluasan ekosistem ekonomi kreatif dan smart city.
Hal ini, tambah Sutiaji, semakin diteguhkan melalui tema HUT yakni kolaborasi, akselerasi, dan bangkit bersama.
"Semua akan terwujud dengan komitmen, bukan hanya ucapan tapi tindakan. Kolaborasi dan akselerasi menjadi kunci. Tentu DPRD punya tiga fungsi legislasi, pengawasan, dan budgeting terus memberikan kontribusi," tukasnya.(ads)