Maruto, Seniman asal Malang Menjadi Kontributor Galeri Seni di Italia

Konten Media Partner
2 Desember 2019 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maruto melaukis sebuah lentera di rumahnya. foto:rizaladhi-tugumalang.
zoom-in-whitePerbesar
Maruto melaukis sebuah lentera di rumahnya. foto:rizaladhi-tugumalang.
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID- Dialah Maruto Septriono, seniman yang melintas tiga generasi. Konsistensinya dalam berkarya perlu diapresiasi. Ia tak lelah berkarya dengan melukis manual padahal serangan dunia digital tengah menyerbu dunia seni rupa. Bahkan, Maruto sempat menjadi salah seorang kontributor lukisan untuk masuk galeri seni Imagomundi di Italia. Bagaimana perjalanannya?
ADVERTISEMENT
Ditemui tugumalang.id, Maruto tengah asyik bercumbu dengan kanvas dan kuasnya. Goresan warna melapisi kanvas dengan perlahan. Satu persatu goresan itu membentuk sebuah lentera dalam media kanvas. Matanya sangat tajam. Maruto seperti hanyut dalam lukisan. Usai menyelesaikannya, Maruto baru mau bercakap.
Konsistensinya dalam melukis manual dalam kanvas dan kertas itu pun menjadi jalan pilihan hidupnya. Ia tetap tidak mau terganggu dengan keindahan dari teknologi. "Perbedaannya hanya dari pengaruh teknologi saja," terang pria 55 tahun itu.
Salah satu karya Maruto yang dipajang di rumahnya.
Saat ditemui di rumahnya beberapa hari lalu, Maruto tampak ada kegelisahan yang menyelimuti pikirannya. Khususnya, dalam hal pengkaryaan. Menurutnya, seniman era dulu sangat luar biasa. Yakni dalam hal semangat berkarya. Padahal, kata Maruto, akses literasi dan informasi zaman 1990-an sangat sulit. Akan tetapi malah mampu dan semangat belajar dan berkarya. Sebaliknya, seniman sekarang begitu melimpah dan bisa mengakses informasi dan literasi seni lebih banyak, namun ia menilai kurang punya greget. “Jumlah seniman meningkat drastis, tapi hanya sebagian yang berkualitas,” imbuh warga Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
Pria berambut panjang ini juga mengenang saat ia pertama kali mengadakan pameran drawing dan lukisan di Dewan Kesenian Malang tahun 2002. Dari sana ia bertemu dan mengenal lebih banyak seniman. Perjalanannya ini menuntun Maruto hingga menjadi koordinator pelukis untuk buku seni galeri Imagomundi di Italia pada 2015 silam. Dia mengumpulkan 22 seniman asal Indonesia untuk mengirimkan karya-karya mereka ke galeri-galeri Italia yang selanjutnya dibukukan.
Kini, ia berencana mengaktifkan kembali kelas menggambar di Taman Kunang-Kunang Kota Malang yang sempat mandeg. Dalam kegiatan tersebut, ia ingin anak-anak lebih meningkatkan daya kreasi dan imajinasinya.
Reporter : Rizal Adhi Pratama Editor : Rino Hayyu Setyo