Melalui Hasil Alam, Mahasiswa KKN UM Kembangkan Potensi UMKM di Desa Plaosan

Konten Media Partner
5 Juli 2021 20:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang, saat memberikan edukasi pada warga Desa Plaosan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. dok
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang, saat memberikan edukasi pada warga Desa Plaosan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. dok
ADVERTISEMENT
MALANG -- Potensi desa yang berada di daerah pegunungan memang sangat menarik sekali dikaji dan digali, untuk melihat dan memperoleh peluang yang sangat menjanjikan apabila dikelola secara tepat.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan sebuah desa yang berada di lereng gunung kawi. Yaitu Desa Plaosan. Desa ini memiliki potensi hasil kopi yang bisa dibilang cukup besar. Mengingat banyak sekali tanaman kopi yang tumbuh di wilayah ini.
Beragam olahan dari bahan dasar kopi yang diolah warga masyarakat Desa Plaosan. Seperti jenang kopi, kopi bubuk purwaceng dan sebagainya. Hasil olahan kopi purwaceng ini setelah ditelusuri lebih jauh lagi ternyata terdapat kendala dari segi pengemasan/packaging-nya.
Kemudian, di samping itu ternyata hasil alam lain yang tumbuh di wilayah ini seperti tanaman daun kelor oleh warga sekitar masih diolah sebagai sayuran biasa bahkan cenderung diabaikan.
Pada kenyataanya daun kelor sebenarnya bisa diolah menjadi sebuah produk baru akan tetapi masih belum dikembangkan di wilayah ini. Melihat latar belakang tersebut maka anggota dari tim KKN Universitas Negeri Malang semester antara 2020/2021 berinovasi untuk membantu terkait permasalahan dari segi pengemasan kopi purwaceng ditambah lagi dengan strategi pemasaranya serta pengolahan daun kelor di samping di buat sayuran yang dituangkan dalam program kerja.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas Negeri Malang yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Model Reguler Blok Desa Plaosan Kecamatan Wonosari merealisaikan program kerja pertama dan kedua di hari minggu (20/6/2021).
Kegiatan ini bertempat di Balai Desa Plaosan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang dan dihadiri oleh perwakilan ibu-ibu PKK beserta Kepala Desa Plaosan dan dosen pembimbing KKN.
Program kerja pertama yang disampaikan dan direalisasikan adalah terkait edukasi pengemasan atau packaging dari olahan kopi purwaceng serta strategi pemasaran kopi purwaceng melaui media sosial. Sedangkan yang kedua adalah edukasi terkait pengolahan daun kelor menjadi beragam varian makanan dan minuman salah satunya adalah teh dan brownies yang berbahan dasar daun kelor.
Dalam acara tersebut dari dosen pembimbing KKN yaitu Ibu Cesya Rizkika Parahiyanti S.E.,M.B.A berkesempatan memberikan sedikit wawasan terkait trend perkembangan bisnis kopi yang sangat menjanjikan. Beliau menyampaikan jika kopi sangat memiliki ruang bahkan kecenderungan dari konsumen penikmat kopi dari hari ke hari semakin meningkat. Terkait kopi purwaceng ini menurut riset dari Institut Teknologi Pertanian di tahun 2018 ternayata kopi purwaceng ini memiliki beragam manfaat dari segi aroma, manfaat untuk stamina dan rasa yang khas dibanding kopi yang lainnya. Pemasaran dari kopi purwaceng ini yang paling utama adalah tahap perkenalan yang bisa dilaukan melalui e-commerce dan juga bisa dikenalkan melalui festival kopi nusantara. Melalui acara tersebut Kepala Desa Plaosan yaitu Ibu Sri Wahyuni juga memaparkan terkait kendala yang dihadapi para penghasil produk di wilayahnya diantaranya adalah kesulitan di BPOM dan sertfikasi halal. Kemudian produk masih belum dikenal secara luas dan hanya mencakup skala kecil. Kemudian setelah pemaparan materi dari dosen pembimbing KKN dan Ibu Kepala Desa Plaosan, acara selanjutnya adalah penyampaian program kerja yang pertama yaitu edukasi pengemasan dan strategi pemasaran kopi purwaceng oleh anggota kelompok KKN. Pengemasan kopi ini menggunakan plastik standing pouch untuk berat 500 gram berwarna gelap + stiker label produk yang menjadi ciri khas dari kopi purwaceng ini.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya untuk strategi pemasaran diberikan penjelasan beserta langkah-langkah terkait cara pemasaran yang dilakukan melalui media sosial seperti facebook dan juga toko online seperti shopee. Setelah itu dilanjut dengan program kerja yang kedua terkait edukasi pengolahan daun kelor, di sini dipaparkan step by step terkait proses pembuatan teh berbahan dasar daun kelor yang diolah menjadi teh celup dan teh tubruk. Para tamu undangan juga berkesempatan untuk mencoba merasakan rasa dari teh yang berbahan dasar daun kelor sebagai tester dan memperkenalkan bahwa ternyata daun kelor bisa diolah menjadi sebuah minuman yang tentunya cocok untuk dinikmati. Melalui program kerja ini diharapkan bisa membantu warga masayarakat terkait pengemasan dan pemasaran dari kopi purwaceng sehingga bisa membantu pangsa pasar dari produk ini begitu juga dengan olahan daun kelor yang diolah menjadi teh sehingga bisa mengedukasi warga bahkan bisa menjadi peluang untuk menjadi sebuah bisnis baru dari wilayah Desa Plaosan.
ADVERTISEMENT