Melihat Kampung Tangguh, Kampung yang Digagas oleh Universitas Brawijaya

Konten Media Partner
31 Mei 2020 20:08 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mangku Purnomo SP., M.Si., Ph.D (tengah) dalam sebuh acara kampung tangguh. Foto-foto dokumen.
Kampung tangguh berhasil menjadi perhatian di Jawa Timur dalam rangka memerangi COVID-19. Dibalik 'viralnya' kampung tangguh tersebut, inisiatot pendirinya adalah Mangku Purnomo SP., M.Si., Ph.D anggota Tim Satgas COVID-19 Universitas Brawijaya (UB)
ADVERTISEMENT
Dia bercerita, dia yang awalnya didapuk meracik handsanitizer untuk UB, merasa prihatin dengan merebaknya virus corona dan permasalahannya yang ikut meluas.
Mangku mengakui pandemi COVID-19 yang sulit diprediksi kapan berakhir itu membuat pemerintah dan aparat memiliki keterbatasan dalam mengatasi permasalahan yang ada.
Hal inilah yang melatarbelakangi bahwa harus ada upaya gotong royong hingga level kampung atau grassroot.
"Atas dasar itulah saya dan Kol (Inf) Zainuddin Komandan Korem 083 Baladika Jaya membuat kerangka konseptual dibantu oleh para ahli UB bidang kedokteran, kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, ekonomi, politik juga hukum, dan pertahanan keamanan," kata pria yang saat ini menjabat Wakil Dekan II FP UB tersebut.
Kegiatan akademisi Universitas Brawijaya di kampung tangguh.
Setelah konsep jadi lalu diujicobakan ke beberapa wilayah, seperti kampung lingkar kampus dan Kampung Cempluk.
ADVERTISEMENT
"Di Cempluk itu dihadiri pak Danrem, Bupati Malang, Dandim dan Kapolres. Setelah simulasi disusunlah buku manual PSBB kampung tangguh," kata laki-laki 43 tahun tersebut.
Kampung Tangguh memiliki 7 kriteria ketangguhan, yaitu tangguh logistik, tangguh sumber daya manusia (SDM), tangguh informasi, tangguh kesehatan, tangguh keamanan dan ketertiban, tangguh budaya, dan tangguh psikologis.
Saat ini ada 100 kampung (RW) mendapat pelatihan bagaimana menangani dan mengatasi dampak penyebaran COVID-19.
Program tersebut telah tersebar di kota dan kabupaten se-Jawa Timur, bahkan beberapa kampung di luar Jawa.
Dalam proses penyempurnaan Kampung Tangguh, Untuk memperkuat konsep, SOP-SOP yang ada diujikan di Kota Malang setelah sebelumnya di Kabupaten Malang yakni Kampung Putih Klojen dan Kampung Narubuk, Sukun.
ADVERTISEMENT
"Sambil uji coba itu, Satgas UB dan Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC) menginstal kampung-kampung tangguh di Kota Malang hingga 60 kampung tangguh. Setelah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kunjungan di Narubuk dan akhirnya menjadi program Malang Raya dan Jawa Timur," kata Mangku menambahkan.
Meskipun saat ini, Kampung Tangguh menjadi percontohan Jawa Timur Mangku Purnomo dan Satgas Covid UB terus bergerak mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat dalam mengatasi dan melawan COVID-19.
Dia dan Tim Satgas Covid UB mengedukasi warga kampung lingkar UB tentang pemulasaraan jenazah pasien terinfeksi corona di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Karena keberhasilannya, maka warga kampung lain mengikuti program Kampung Tangguh dalam melawan COVID-19.
Saat ini program Kampung Tangguh Malang Raya diadopsi oleh Gubernur Jawa Timur untuk diterapkan di seluruh kampung (RW) di Jawa Timur. Bahkan Gubernur beberapa kali hadir di Malang meresmikan Kampung Tangguh, antara lain di Sukun (Kampung Narubuk) dan Kampung Tangguh di Singosari, Kab Malang.
ADVERTISEMENT
Dengan hadirnya Kampung Tangguh di Malang Raya dan di Jawa Timur, diharapkan dapat mengatasi dampak yang diakibatkan COVID-19. Saat ini, kampung tangguh tersebut sudah mempunyai website tersendiri yakni : https://kampungtangguh.ub.ac.id/landing/
Reporter : oky
(ads).