Melihat Peringatan Wafatnya Sang Proklamator di Rumah Masa Kecilnya

Konten Media Partner
21 Juni 2019 22:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga hadir dalam acara peringatan wafatnya Sukarno, di Situs Ndalem Pojok, Wates, Kediri. (Foto : Rinno Hayyu S/ Tugu Malang).
TUGUMALANG-Jum'at (21/6), diperingati sebagai meninggalnya Sukarno atau Bung Karno. Untuk memperingati hari kematian sang proklamator Republik Indonesia 47 tahun silam itu, sejumlah warga berkumpul di Situs Ndalem Pojok yang berada di Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Di tempat inilah, Sukarno pernah tinggal ketika kecil.
ADVERTISEMENT
Wartawan tugumalang.id hadir menyaksikan peringatan kematian Bung Karno itu. Malam ketika itu terasa hening. Iringan lagu gugur bunga dan pembacaan puisi yang menyelimuti balai pertemuan. Bahkan pementasan teater juga menitipkan sebuah pesan tersirat. Tentang betapa pentingnya membangun kesadaran mempelajari sejarah.
Penampilan teater dalam acara peringatan wafatnya Sukarno, di Situs Ndalem Pojok, Wates, Kediri. (Foto : Rinno Hayyu S/ Tugu Malang).
Seperti yang disampaikan Kushartono, pengelola Situs Ndalem Pojok, menurut dia, acara rutin tahunan ini memang digelar untuk memperingati meninggalnya Presiden Sukarno pada 21 Juni 1970 silam. Menurutnya, acara yang digelar di balai pertemuan tersebut untuk mengingatkan generasi muda tentang peran Sukarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. "Bukan hanya mengingat meninggalnya tapi jasa yang sudah diberikan kepada Indonesia," terang pria kelahiran 1976 itu.
Tidak hanya Indonesia, lanjutnya, Sukarno juga mempunyai peran dalam memperjuangkan kemerdekaan beberapa negara di Asia-Afrika yang dijajah oleh bangsa Eropa dan Amerika. Selain itu, Kushartono menerangkan jika saat ini Indonesia memerlukan sosok pemersatu bangsa. Ditengah arus dan tantangan yang menyerang persatuan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kamar bayi Koesno (nama kecil Bung Karno) yang berada di Situs Ndalem Pojok, di Wates Kediri.
"Banyak tantangan dan ancaman yang harus diselesaikan para pemimpin bangsa sekarang, dengan mengilhami Sukarno maka kita akan belajar banyak hal tentang keutuhan bangsa," ungkap Kushartono.
Tak hanya itu, acara tersebut juga disertai doa bersama lintas agama. Sebagai rasa saling menerima dan menjalin kerukunan antarumat beragama di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
Reporter : Rino Hayyu S
Editor : Irham Thoriq