Mencicipi Lezatnya Nasi Bhuk Shalawat di Kota Malang

Konten Media Partner
15 November 2019 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warung Nasi Bhuk Shalawat di Jalan Kawi, Kota Malang, Kamis (14/11). Foto: irham thoriq/tugumalang.id
zoom-in-whitePerbesar
Warung Nasi Bhuk Shalawat di Jalan Kawi, Kota Malang, Kamis (14/11). Foto: irham thoriq/tugumalang.id
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Di Kota Malang, cukup banyak nasi bhuk, yang merupakan nasi khas madura. Salah satunya adalah Nasi Bhuk Shalawat yang berada di Jalan Kawi Nomor 40, Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Warung nasi ini cukup ramai setiap harinya. Sebagaimana nasi bhuk di tempat lain, kuah yang menjadi andalan di tempat ini adalah kuah bung, dan kuah tewel.
Aneka macam lauk di warung nasi bhuk shalawat di Jalan Ijen, Kota Malang. Foto: irhamthoriq/tugumalang.id
Kuah bung adalah kuah yang terbuat dari bambu muda. Sedangkan kuah tewel adalah kuah yang terbuat dari nangka muda.
Saat tugumalang.id berkunjung ke tempat ini, Kamis (14/11), sejumlah orang hilir mudik di warung tersebut. Ketika itu, pilihan yang kami pesan adalah kuah bung dengan usus bakar. Selain usus bakar, ada juga pilihan daging, babat, tempe, dan lain sebagainya.
Penampakan warung nasi bhuk shalawat di Kota Malang. Foto: irhamthoriq/tugumalang.id
Rasa kuah bung yang bercampur dengan nasi putih, cukup maknyus. Ditambah lagi dengan dendeng kelapa dan sambal yang cukup pedas.
"Setial hari warung ya gini, kadang ramai, kadang tidak. Kalau ramai setiap akhir pekan, banyak wisatawan dan orang Tionghoa yang kesini," kata Ahmad Zaini, pemilik warung tersebut.
ADVERTISEMENT
Suasana warung shalawat nasi bhuk di Kota Malang. Foto: irhamthoriq/tugumalang.id
Dia lantas bercerita, menurutnya warung ini berdiri tanpa kesengajaan. Ini bermula pada 2008, saat ada event budaya bernama Malang Tempo Doloe."Ketika itu kami ditawari stand gratis, lalu kami buka, eh kok laku, padahal itu coba-coba aja," katanya.
Semenjak itulah, Ahmad Zaini dan istrinya Siti Saudah mulai memikirkan untuk buka nasi bhuk. Setahun kemudian, Ahmad Zaini membuka warung di Jalan Kawi."Sebelumnya saya jual buah, lalu sampai sekarang menekuni nasi bhuk ini," katanya.
Sedangkan untuk nama warung shalawat, menurut dia tujuannya agar pekerja dan dirinya selalu membaca shalawat."Saya memang suka baca shalawat, makanya dinamakan warung shalwat ini," pungkasnya.
Untuk harga nasi bhuk di tempat ini, satu porsi antara Rp 20.000,- hingga Rp 40.000,-. Besaran harganya tergantung lauk yang dipilih oleh pelanggan.
ADVERTISEMENT