Mendikbud: Situs di Jalur Tol Bisa Mengubah Kajian tentang Budaya

Konten Media Partner
5 April 2019 15:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Dr Muhadjir Effendy MAP (dua dari kiri) saat meninjau lokasi penemuan situs di jalur Tol Malang-Pandaan.
TUGUMALANG.ID-Keberadaan Situs Sekaran yang ditemukan di jalur Tol Malang-Pandaan, bisa jadi menambah kajian tentang kebudayaan di Malang Raya. Bahkan, mungkin bisa mengubah kajian yang telah ada selama ini.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Prof Dr Muhadjir Effendy MAP saat mengunjungi Situs Sekaran di Deda Sekarpuro, Kec Pakis, Kab Malang Jumat (5/4/2019) pagi.
"Jadi akan merubah (referensi yang ada), bisa merubah berbagai macam teori yang berkaitan dengan sejarah perkembangan tentang Malang dan sekitarnya," terang Muhadjir.
Dirinya menyatakan bahwa hal itu bisa merubah sejarah Malang Raya lantaran struktur bangunan yang berbeda dengan temuan-temuan sebelumnya, yakni berstruktur batu bata.
"Ini situs sebelum Majapahit dan ini anomali konteks dalam sejarah peradaban Malang, karena bangunan-bangunan candi dan situs-situs tempat persembahan ataupun tempat ibadah itu biasanya bahan bakunya dari batu gunung. Tapi ini justru dari batu bata," bebernya.
ADVERTISEMENT
Terlebih, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut juga memuji kualitas batu bata yang ditemukan di situs tersebut. Menurutnya saat itu sudah menggambarkan peradapan yang maju.
"Pengolahannya (batu bata) menggunakan teknologi tinggi. Setelah kualitasnya saya amati, meskipun saya bukan ahli, tapi batu bata ini mendekati keramik," terangnya. Oleh karena itulah dia beranggapan bahwa situs sekaran bakal menjadi aset besar dunia pendidikan, utamanya mengenai sejarah peradaban dan budaya di kawasan Malang Raya pada masa lampau.
Meski begitu, hal tersebut tentu saja harus melalui proses dan pendalaman terkait temuan situs tersebut. "Tapi ini perlu waktu, ini akan kita kaji terus," tandasnya.
Reporter: Gigih Mazda
Editor : Irham Thoriq
ADVERTISEMENT