Meneliti Struktur Bumi, Mobil Vibroseis Pertamina Keliling Malang Raya

10 mobil jenis truk virboseis Pertamina keliling Malang Raya untuk teliti struktur bumi. foto/M Sholeh

MALANG - Teliti struktur bumi, mobil vibroseis Pertamina Keliling Malang raya. Armada raksasa milik Pertamina Hulu Energi ini diterjunkan untuk survei dalam meneliti lapisan dan struktur di bawah permukaan bumi.

Chief Technical Support Pertamina Hulu Energi, Prabowo Cahyo menjelaskan, mobil vibroseis bekerja dengan mengeluarkan gelombang ke bawah permukaan bumi. Kemudian gelombang ini akan ditangkap oleh receiver dan dikonversi menjadi sebuah data informasi kebumian.

Mobil ini akan mengambil data kebumian di beberapa titik di Malang Raya. Di Kota Malang mulai Kecamatan Blimbing, Klojen, Lowokwaru dan Sukun. Di Kabupaten Malang meliputi Kecamatan Sumbermanjing, Lawang, Singosari, Turen, Gondanglegi, Kepanjen, Pagelaran, hingga Pakisaji.

"Survei ini untuk mendeteksi lapisan tanah. Ini tak hanya di Malang, sesuai rencana, kami akan meneliti 1.000 kilometer mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Prabowo, Senin (23/5/2022).

Menurutnya, data hasil penelitian kebumian 2D ini akan langsung dikirim ke Kementerian ESDM. Di mana, Kementerian ESDM memang tengah melakukan program breakthrough untuk memperoleh data rekaman bawah permukaan bumi terbaru.

Sedang memuat...

S

Sedang memuat...

00 01 April 2020

Mobil truk vibroseis mengular sepenjang jalan yang diteliti. foto/M Sholeh

Secara teknis, tujuan utama survei yang akan berlangsung hingga Juni 2021 ini adalah untuk mendapatkan gambaran bawah tanah terutama area di bawah lapisan batuan vulkanik.

"Ini sifatnya masih penelitian. Namun ini terobosan dan pertama di Indonesia. Area yang kami deteksi juga masih baru, belum ada pendataan sebelumnya. Ke depan ini bisa menjadi hasanah keilmuan terkait geologi," tuturnya.

Melalui kegiatan ini, lanjut Prabowo, diharapkan mampu memberikan hasil terbaik dalam menambah data dan informasi kebumian di Jawa Timur dan di Indonesia.

''Sehingga ke depan masyarakat dapat merasakan manfaat atas pekerjaan ini," pungkasnya.

Setiap 30 meter mobil vibroseis berhenti dan melakukan pengiriman sinyal ke tanah. foto/m Sholeh

Mobil buatan Australia dan Amerika itu memiliki berat 27 ton dengan panjang sekitar 10 meter dan lebar sekitar 3 meter. Ukurannya yang besar ini sempat membuat beberapa ruas jalan yang disurvei mengalami kemacetan.

Bahkan mobil ini juga menimbulkan getaran di bawah 2 skala ricter. Mobil yang memang dilengkapi berbagai peralatan komunikasi dan nampak angker itu, sempat menarik perhatian warga yang melintas.