Menilik Tradisi Arak Kambing Kurban di Malang

Konten Media Partner
1 Agustus 2020 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arak kambing kurban. Foto: Ulul Azmi.
zoom-in-whitePerbesar
Arak kambing kurban. Foto: Ulul Azmi.
ADVERTISEMENT
MALANG - Berbagai macam tradisi unik dilakukan warga Kota Malang dalam merayakan Hari Raya Idul Adha. Salah satunya dengan ramai-ramai mengarak kambing keliling kampung. Tepat sebelum hewan kurban itu disembelih.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini dilakukan warga Jalan Gatot Subroto 2, Kelurahan Temenggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Bak pawai karnaval, sekawanan ekor kambing diarak berlarian oleh warga setempat, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Tak jarang, kambing yang rata-rata memiliki ukuran besar ini mengamuk dan berlari kencang. Tak kalah semangat, warga pengarak pun mengumandangkan euforia tahunan ini dengan syair takbir penuh lantang.
Arak kambing kurban. Foto: Ulul Azmi.
Tradisi unik dan mungkin satu-satunya di Indonesia ini, bukan hal baru bagi warga yang tinggal di pemukiman padat penduduk ini. Perlu diketahui, tradisi turun-temurun ini sudah berlangsung sejak tahun 1978 dan tetap lestari hingga kini.
Puluhan ekor kambing ini diarak keliling kampung dengan rute sejauh 1 km lebih. Melalui Jalan Gatot Subroto, Jalan Aries Munandar, Jalan Zainul Arifin, Jalan KH Ahmad Dahlan dan kembali ke Jalan Gatot Subroto.
ADVERTISEMENT
Selain melantunkan takbir, berkat olah kreativitas pemuda setempat, kini juga menghadirkan berbagai spanduk ala suporter bola lengkap dengan sulutan flare warna-warni. Alhasil, perayaan Idul Adha disana menjadi semarak dan mengundang antusias warga dan pengendara untuk mengabadikan lewat ponselnya.
Arak kambing kurban. Foto: Ulul Azmi.
Panitia Kurban, Ainul Yakin (27), mengatakan jika tradisi ini merupakan syiar dari tetua tokoh agama setempat agar hewan yang akan dikurbankan ini dalam kondisi segar sebelum disembelih.
''Jadi aman dan sehat untuk dikonsumsi karena dalam proses sembelihnya, darah kambing keluar dengan lancar setelah diarak,'' ungkap Ainul, pada Sabtu (1/8/2020).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dalam perayaan Idul Adha di tengah pandemi ini, dari segi jumlah kambing yang disembelih mengalami penurunan. Jika biasanya mencapai 70-80 ekor, kini hanya 49 ekor saja.
ADVERTISEMENT
''Karena pandemi inikan berdampak ke ekonomi juga, jadi ikut menurun. Tapi saya berharap, meski wabah ini tak menyurutkan semangat kita semua untuk tetap beribadah, beramal di hari yang fitri ini,'' katanya.
Sebab itu, dalam tradisi ini juga menyelipkan doa dan harapan agar wabah pandemi global ini segera berlalu.
Ainul berharap, Indonesia segera kembali bangkit dari keterpurukannya. ''Semoga Indonesia lekas pulih dari wabah dan bisa hidup normal seperti biasanya,'' ucapnya.