Menyambut Pembelajaran Tatap Muka, PGK LP2M UM Gelar Seminar Nasional

Konten Media Partner
1 Mei 2021 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua LP2M Universitas Negeri Malang (UM). dok
zoom-in-whitePerbesar
Ketua LP2M Universitas Negeri Malang (UM). dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Pusat Gender dan Kesehatan (PGK) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang (UM) telah menggelar seminar nasional, Kamis (29/4/2021). Seminar tersebut digelar dengan tema Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka dari Keluarga, Sekolah hingga Kebijakan.
ADVERTISEMENT
Ketua LP2M UM, Prof. Markus Diantoro menuturkan, seminar virtual tersebut digelar untuk memberikan wadah bagi berbagai pihak dalam persiapan pembelajaran tatap muka.
Flyer Seminar Nasional LP2M UM. dok
Menurutnya, dialog dan sinergi yang dipantik narasumber berbagai kalangan tersebut sangat dibutuhkan demi menyongsong pembelajaran tatap muka yang adaptif.
"Saran, gagasan, pengalaman, atau hasil penelitian dari para peserta yang akan dihimpun dalam prosiding seminar juga sangat penting bagi upaya penanganan covid-19," ucapnya.
Wakil Ketua Satgas Covid-19 UM, dr. Sendhi Tristanti menjelaskan, strategi yang harus dilakukan untuk melindungi keluarga dari paparan Covid-19 selama pembelajaran tatap muka. Diantaranya, tetap mengedepankan asupan gizi yang baik dan olahraga yang aman demi mendapatkan kesehatan yang prima.
Sekertaris Dinkes Kota Malang, dr. Umar Usman memaparkan tugas dan tanggung jawab Dinas Kesehatan. dok
Sekertaris Dinkes Kota Malang, dr. Umar Usman memaparkan tugas dan tanggung jawab Dinas Kesehatan"Selain itu, kedisiplinan penerapan 5M juga tetap wajib dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Termasuk bagi tenaga pendidik meski telah menjalani vaksinasi Covid-19," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Sekertaris Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Umar Usman menuturkan, pihaknya akan terus melakukan pantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Kota Malang.
Dia juga menegaskan, protokol kesehatan tetap harus dipastikan dapat terlaksana baik ketika berada di sekolah maupun dirumah masing-masing.
Ketua Umum Asosiasi Pusat Studi Wanita/Gender Indonesia (ASWGI) dalam kesempatannya menekankan, pentingnya semua pihak bergandeng tangan dalam memecahkan solusi dampak pandemi dari segi kehidupan keluarga dan masyarakat.
""Perempuan dan laki laki harus bekerja sama dengan baik. Tumpukan beban seiring dengan banyaknya aktivitas yang berpusat dirumah, tidak boleh dibebankan hanya pada perempuan," ujar Guru Besar Sosiologi Unair tersebut.
Ketua Umum ASWGI, Prof. Dr. Emy Susanti, M.A menyoroti beban berlipat perempuan di masa pandemi. dok
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kota Malang, Dr Sutrisno menjelaskan, pentingnya kerjasama wali murid dan pihak sekolah dalam pembelajaran tatap muka.
ADVERTISEMENT
Dikatakan, wali murid juga wajib memastikan siswa atau anaknya untuk mematuhi protokol kesehatan. Meskipun dalam sekolah telah tersedia sarana prasarana penunjang protokol kesehatan.
"Dalam uji coba pembelajaran tatap muka diikuti oleh anak anak yang memungkinkan saja. Anak yang lain tetap mendapatkan pembelajaran secara virtual dari rumah. Karena keselamatan dan kesehatan anak yang utama," tegasnya. (Ads)