Merespons Pandemi, Band Primitive Chimpanzee Rilis Album Ruja

Konten Media Partner
1 Februari 2021 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran album. Foto: Instagram @primitivechimpanzeeshop
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran album. Foto: Instagram @primitivechimpanzeeshop
ADVERTISEMENT
MALANG - Primitive Chimpanzee (PC) adalah satu dari banyak band cadas dan kocak legendaris asal Malang. Lama tak nampak, PC yang meramaikan geliat skena underground Kota Malang sejak tahun 1997 ini, kembali menggedor blantika musik bawah tanah dengan merilis album baru bertajuk Ruja.
ADVERTISEMENT
PC melakukan bincang santai membedah album ketiga ini di salah satu kafe di Kota Malang, pada Sabtu (30/1/2021).
Usut punya usut, Ruja adalah bahasa walikan dari kata Ajur, yang artinya sesuai konteks tema album lebih kurang berarti kacau-balau.
Album Ruja. Foto: Instagram @primitivechimpanzeeshop
Dikatakan sang vokalis PC, Agus Moron, tema album yang dirilis tepat di masa pandemi COVID-19 ini, berangkat dari respon mereka dalam menyikapi pandemi virus corona yang nyatanya mampu membuat seisi dunia kacau-balau.
''Sebenarnya kalau konsep album ini sudah ada sejak sebelum pandemi, sekitar 2014-2015. Tapi rupanya cocok dengan situasi kondisi pandemi yang ada sekarang. Mulai musik dan liriknya,'' ujarnya.
Moron menyebutkan, banyak pihak yang terdampak akibat pandemi ini. Sebut saja mulai banyak pekerja di-PHK, perdagangan surut, dan masih banyak lagi efek domino lainnya yang dirasakan masyarakat.
ADVERTISEMENT
''Terus terang, personil kami juga mengalami dampaknya. Saya sendiri susah cari kerja. Buka usaha konveksi tapi sudah sepi, omzet berkurang. Ajur! Akhirnya dari celetukan itulah kita bikin jadi judul album,'' paparnya.
Lebih jauh, terkait materi musik di album ketiga ini, Moron mengatakan hendak melepas predikatnya sebagai band hardcore, sebagaimana dia mulanya popular dengan nama PCHC (Primitive Chimpanzee Hardcore). Kini, PC lebih percaya diri dengan karakter musikalitasnya sendiri.
Moron sadar sepenuhnya, sejak album kedua, ramuan musik PC tak hanya hardcore, tapi juga dari hasil eksplorasi mereka dengan genre musik lain. Meski kemunculan PC juga berangkat dari musik dan skena hardcore yang mempengaruhi sebagian besar personil.
''Bicara karakter musik kita sih sebenarnya blend dari banyak genre. Mulai punk, hardcore dan thrash metal, dan jadilah namanya Crossover, aslinya. Kayak DRI (Dirty Rotten Imbeciles). Tapi tetep kita gak ingin dilabeli musik apa, bebas. Musik kita ya PC,'' tegasnya.
ADVERTISEMENT
Bicara di album ini, PC menyajikan total 14 lagu di dalamnya. Diantaranya ada 2 judul andalan mereka yang cocok dengan situasi kondisi saat ini. Judulnya Ruja dan Penyakiten.
Judul Ruja, kata Moron, berkisah tentang dampak pandemi wabah ini bagi kehidupan sekitar mereka.
Sementara, untuk judul Penyakiten, juga bicara soal wabah. Kata Moron, saat ini semua orang seolah dianggap penyakitan karena setiap orang punya potensi untuk tertular dan menularkan virus.
''Ayo kita tetap survive dan tetap semangat hidup meski dalam keterbatasan kondisi saat ini. Hadirnya album ini, juga adalah bentuk semangat itu,'' tuturnya.
Sebatas informasi, Album Ruja rilisan label mandiri milik PC ini, dirilis hanya dalam bentuk fisik kaset pita dan juga digital di platform-platform musik kesayangan anda.
ADVERTISEMENT